India Jawab Tsunami Covid-19 dengan Perluasan Vaksinasi, Butuh 900 Juta Dosis

Kamis, 29 April 2021 06:38 WIB

Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan kunjungan ke pusat pengembangan vaksin, termasuk vaksin virus corona. Sumber: dokumen Kedutaan India di Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta - India kemungkinan akan menghadapi kekurangan vaksin Covid-19 secara ekstrem jika semua orang dewasa diharuskan menjalani vaksinasi mulai 1 Mei. Negara itu telah memperluas jaringan vaksinasi dari mereka yang berusia 45 tahun atau lebih saat ini, ke semua orang dewasa. Hal itu meningkatkan jumlah penerima manfaat yang memenuhi syarat dari sekitar 350 juta menjadi 900 juta.

“Mengerikan, di mana dosis yang dibutuhkan India pada skala ini?” ujar seorang eksekutif industri vaksin papan atas di India yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip Telegraph India, Rabu, 28 April 2021

Menurut pejabat kesehatan setempat, India saat ini memiliki akses ke sekitar 70 juta dosis per bulan dari Serum Institute of India's Covishield dan sekitar 20 juta dosis per bulan dari Bharat Biotech Covaxin. "Akan ada sedikit kegilaan untuk beberapa waktu, kemudian semuanya akan beres," tutur eksekutif industri itu.

Menurut profesor dan direktur pendiri Duke Global Health Institute, Amerika Serikat, Krishna Udayakumar, fase vaksinasi mulai 1 Mei akan meningkatkan permintaan secara signifikan tanpa jalur yang jelas untuk meningkatkan pasokan.

Udayakumar menerangkan, India telah mengundang pembuat vaksin seperti Pfizer dan Moderna untuk mengenalkan vaksin mereka di India. “Hal ini menimbulkan harapan bahwa pabrikan internasional tersebut akan mempercepat pengiriman ke India, meskipun kami belum melihatnya,” kata Udayakumar.

Advertising
Advertising

Selain itu, masuknya vaksin Sputnik V dari Rusia—vaksin ketiga yang telah disetujui India—dan antisipasi pelepasan stok vaksin AstraZeneca oleh Amerika untuk digunakan di negara lain dapat mengatasi kekurangan. Namun, para ahli tidak mengetahui jadwal dan dosis yang tersedia di India.

Kebijakan vaksinasi tersebut juga berbeda dengan apa yang disampaikan Menteri Kesehatan Harsh Vardhan pada 7 April 2021 lalu. “Selama pasokan vaksin terbatas, tidak ada pilihan selain memprioritaskannya,” kata Vardhan yang menggambarkan tuntutan menyedihkan oleh beberapa negara bagian untuk menawarkan vaksin kepada orang-orang yang berusia 18 tahun atau lebih.

Pakar kebijakan kesehatan memandang perubahan pendirian pemerintah pusat per 19 April lalu itu sebagai langkah tanggung jawab vaksinasi semua orang dewasa. Tapi, pemerintahnya tak memperhatikan jumlah dosis yang diperlukan untuk memfasilitasi proses tersebut.

"Ini tampaknya merupakan langkah politik," kata seorang eksekutif di industri menanggapi perubahan kebijakan itu, sambil menambahkan, "Tuntutan kemungkinan besar berasal dari pemahaman yang buruk tentang realitas."

Kementerian Kesehatan India pada Selasa, 27 April 2021, menjelaskan, telah mendistribusikan lebih dari 156 juta dosis vaksin kepada negara bagian. Kementerian juga merilis tabel yang menunjukkan setiap negara bagian dengan beberapa dosis yang tidak terpakai. Delapan juta dosis tambahan lasu disebut akan mencapai negara bagian dalam tiga hari.

Namun di beberapa negara bagian—termasuk Maharashtra dan Bengal—calon penerima vaksin, beberapa orang masih mencari dosis pertama, dan beberapa mencari dosis kedua, telah ditolak oleh pusat vaksinasi karena kekurangan. Padahal sebelumnya Kementerian Kesehatan India mengataka Maharashtra memiliki lebih dari 923 ribu dosis yang tidak digunakan, sementara Bengal masih ada 397 ribu dosis.

Seorang ahli kesehatan di Delhi mengatakan stok vaksin yang tidak terpakai di suatu negara bagian tidak berarti setiap pusat vaksinasi memiliki cukup untuk memvaksinasi semua orang. Para ahli memperkirakan kekurangan akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang.

Petugas menggunakan pakaian pelindung hazmat membawa jenazah korban Covid-19 yang akan dikremasi pada kremasi massal di New Delhi, India, 26 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi

Di bawah kebijakan baru, Pemerintah India akan menyediakan 50 persen kebutuhn dosis negara bagian. Sementara rumah sakit negara bagian dan swasta akan bebas untuk mendapatkan 50 persen dosis sendiri dari produsen.

Baik Serum Institute of India's Covishield dan Bharat Biotech Covaxin telah mengindikasikan bahwa pada minggu-minggu awal mereka hanya akan memiliki stok terbatas untuk didistribusikan ke rumah sakit swasta. Dengan masing-masing dihargai 600 Rupee (Rp 117 ribu) dan 1.200 Rupee (Rp 230 ribu) per dosis.

Itu sekalipun India per awal bulan ini telah mengumumkan dukungan keuangan kepada pembuat vaksin untuk membantu mereka meningkatkan kapasitas produksinya. "Kami tidak bisa segera menambah pasokan," kata seorang eksekutif yang mewakili salah satu dari dua perusahaan itu. “Ini akan memakan waktu, beberapa minggu.”

TELEGRAPH INDIA | REUTERS

Baca juga:
Mutasi Virus Baru di Balik Tsunami Covid-19 di India

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

3 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

8 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

10 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

11 jam lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

13 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

2 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

2 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

6 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya