TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang model iPhone 13 mendatang dikabarkan akan sedikit lebih tebal daripada model iPhone 12. Ponsel generasi baru itu juga akan menampilkan tonjolan kamera yang lebih besar di bagian belakang.

Berita terpopuler selanjutnya tentang tim dari Telkom University di Bandung mengembangkan Robot Doctor Representative (Doper) untuk mewakili dokter dan perawat ketika harus berkomunikasi langsung dengan pasien Covid-19. Purwarupa robot itu telah siap diuji.

Selain itu, perusahaan bioteknologi Jerman pembuat vaksin Covid-19, BioNTech, mengumumkan akan mendirikan kantor pusat Asia Tenggara di Singapura dan membangun fasilitas manufaktur untuk memproduksi vaksin messenger RNA (mRNA) dan obat-obatan lainnya untuk mengobati penyakit menular dan kanker.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

1. Bocoran Ungkap iPhone 13 Akan Sedikit Lebih Tebal dan Punya Kamera Besar

Bocoran ungkap iPhone 13 akan sedikit lebih tebal dan punya kamera besar. Kredit: Macrumors

Model iPhone 13 mendatang dikabarkan akan sedikit lebih tebal daripada model iPhone 12. Ponsel generasi baru itu juga akan menampilkan tonjolan kamera yang lebih besar di bagian belakang.

Dikutip Mac Rumors, Senin, 10 Mei 2021, perubahan yang terjadi pada tonjolan kamera iPhone baru itu mungkin lebih terlihat. ‌Model iPhone 13‌ dan 13 Pro akan memiliki tonjolan kamera yang lebih tebal, dengan perubahan yang paling terlihat pada ‌iPhone 13‌ Pro.

Tonjolan kamera ‌iPhone 12‌ dan 12 Pro berkisar antara 1,5 mm hingga 1,7 mm, sedangkan ‌iPhone 13‌ akan memiliki tonjolan kamera yang lebih tebal yaitu 2,51 mm. Sementara itu, ‌iPhone 13‌ Pro akan menampilkan tonjolan kamera setebal 3,65 mm.

Tonjolan kamera semakin tebal untuk mencegah lensa tergesek. Alih-alih setiap lensa menonjol seperti yang terlihat pada model ‌iPhone 12, tonjolan kamera itu sendiri pada keluarga ‌iPhone 13‌ akan lebih menonjol sementara lensa akan diposisi rata, mirip dengan desain iPad Pro 2020.

2. Tim Telkom University Bikin Robot Dokter untuk Bantu Komunikasi Pasien Covid-19

Doper, robot pelindung dokter dan perawat untuk berkomunikasi dengan pasien Covid-19. Kredit: Telkom University

Tim dari Telkom University di Bandung mengembangkan Robot Doctor Representative (Doper) untuk mewakili dokter dan perawat ketika harus berkomunikasi langsung dengan pasien Covid-19. Purwarupa robot itu telah siap diuji.

Ketua tim pengembang Doper, Azam Zamhuri Fuadi, mengatakan robot itu dirancang untuk mencegah kontak langsung tenaga medis dan pasien Covid-19. “Sehingga dapat menekan jumlah tenaga medis yang terpapar Covid-19,” katanya lewat siaran pers akhir April lalu.

Doper bisa dikendalikan pengguna dari jarak jauh, juga bekerja secara otomatis. Pergerakannya dengan cara mengikuti garis yang telah disesuaikan dengan jalur Doper.

Robot itu dilengkapi sensor kamera, juga komputer tablet bersistem operasi Android. Fasilitas itu memungkinkan dokter atau perawat berkomunikasi langsung dengan pasien Covid-19 sambil menjaga jarak.

3. BioNTech Akan Bangun Pabrik Vaksin Covid-19 di Singapura

Petugas medis menunjukan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech COVID-19. Badan Obat Norwegia (NMA) mengatakan hasil otopsi terhadap 13 jenazah menunjukkan bahwa efek samping umum vaksin covid-19 REUTERS/Andreas Gebert

Perusahaan bioteknologi Jerman pembuat vaksin Covid-19, BioNTech, mengumumkan akan mendirikan kantor pusat Asia Tenggara di Singapura dan membangun fasilitas manufaktur untuk memproduksi vaksin messenger RNA (mRNA) dan obat-obatan lainnya untuk mengobati penyakit menular dan kanker.

CEO dan Founder BioNTech Ugur Sahin menjelaskan, memiliki banyak jaringan produksi merupakan langkah strategis yang penting dalam membangun jejak dan kapabilitas global.

Dengan fasilitas produksi vaksin berbasis mRNA yang direncanakan itu, pihaknya akan meningkatkan kapasitas jaringan secara keseluruhan. “Dan memperluas kemampuan kami untuk memproduksi dan mengirimkan vaksin dan terapi mRNA kami kepada orang-orang di seluruh dunia,” ujar dia, seperti dikutip CNBC, Senin, 10 Mei 2021.

Pabrik tersebut diperkirakan mampu menghasilkan ratusan juta dosis vaksin berbasis mRNA setiap tahun, tergantung pada vaksin spesifiknya, sehingga akan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan produksi untuk Asia Tenggara guna mengatasi ancaman pandemi di masa depan. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.

Baca:
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Content Creator Populer India Jadi Korban Covid-19