Gempa Nias dari Luar Zona Gempa Besar

Jumat, 14 Mei 2021 21:20 WIB

Gempa bumi magnitudo 7,2 di Nias Barat. Kredit: ANTARA/HO.BMKG

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sumber Gempa Nias berasal dari zona outer rise atau di luar zona gempa besar (megathrust). Kekuatan gempanya yang bermagnitudo 6,7 berdasarkan pemodelan BMKG tidak cukup untuk membangkitkan tsunami.

Gempa tektonik itu terjadi Jumat, 14 Mei 2021 pukul 13.33.09 WIB. Informasi awal BMKG menyatakan kekuatan lindu mencapai 7,2. Setelah pemutakhiran data menjadi 6,7.

Pusat sumber atau episenter gempa berada di laut pada koordinat 0,2 LU dan 96,69 BT. “Pada jarak 125 kilometer arah barat daya Lahomi, Nias Barat,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Jumat, 14 Mei 2021.

Sumber gempa berkedalaman 10 kilometer. Dampak berupa guncangan terasa di Aceh Tengah, Banda Aceh, hingga Gunung Sitoli di Pulau Nias. Rentang skala intensitas getarannya dari II hingga IV MMI.

Gempa dirasakan mulai hanya oleh sebagian orang dan membuat benda-benda yang digantung bergoyang hingga terasa oleh banyak orang dan bisa memecahkan gerabah serta membuat jendela, pintu, dan dinding berbunyi.

Advertising
Advertising

Hingga pukul 16.18 WIB muncul 13 kali gempa susulan. “Sejauh ini belum ada laporan dampak kerusakan,” kata Daryono lewat keterangan tertulis. Gempa ini, menurut BMKG, memiliki mekanisme sesar turun (normal fault) yang bersumber di zona deformasi akibat terbangunnya gaya tarikan atau regangan.

Sebelumnya, menurut Daryono, gempa dari zona outer rise itu pernah menimbulkan dua kali tsunami yang merusak, yaitu di Sumbawa pada 1977 dan Tsunami Jawa 1921. Tsunami Lunyuk di Sumbawa pada 19 Agustus 1977 muncul setelah gempa bermagnitudo 8,3. Para ahli gempa menyebutnya sebagai "The Great Sumba".

Gempa itu telah memicu terbentuknya patahan dasar laut dengan mekanisme turun. Patahan dasar laut dengan mekanisme turun itu memicu terjadinya tsunami setinggi sekitar 8 meter dan menewaskan lebih dari 300 orang.

Sementara riwayatnya di Jepang, gempa outer rise menimbulkan Tsunami Sanriku pada 1933 setelah dipicu oleh gempa bermagitudo 8,6. Tsunami itu menewaskan lebih dari 3.000 orang. Adapun tsunami Samoa di Pasifik yang terjadi pada 29 September 2009 setelah gempa bermagnitudo 8,1 menewaskan 189 orang.

Baca:
BMKG Catat 9 Gempa Susulan di Nias Barat

Berita terkait

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

5 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

8 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

8 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

15 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

22 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya