Peretasan Sasar Pegiat ICW, Kaspersky Ungkap Modus Bajak Akun WhatsApp

Selasa, 18 Mei 2021 19:02 WIB

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Delapan anggota Indonesia Corruption Watch (ICW) mengalami peretasan pada Senin, 17 Mei 2021. Serangan digital terjadi hampir bersamaan dengan agenda konferensi pers 'Menelisik Pelemahan KPK melalui Pemberhentian 75 Pegawai'.

Dari 8 ponsel yang mengalami serangan digital, 4 orang diklasifikasikan mengalami pembajakan akun WhatsApp (takeover). Upaya peretasan juga terjadi pada aplikasi chat Telegram hingga e-mail para anggota ICW.

Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky memberikan catatan khusus untuk pembajakan akun WhatsApp. Dia menuturkan, kasusnya meningkat sepanjang pandemi Covid-19.

Menurutnya, lebih dari 2 miliar pengguna aplikasi perpesanan itu di seluruh dunia menjadi kekuatan besar aplikasi tapi juga memberikan peluang bagi para penjahat siber atau hacker. “Salah satu taktik yang mereka gunakan adalah phishing,” ujarnya saat dihubungi, Selasa, 18 Mei 2021.

Cara lain untuk mengontrol akun pengguna WhatsApp juga biasa dilakukan hacker dengan mengunggah screenshot palsu dari permintaan kode verifikasi akun yang menyesatkan orang lain. Tujuannya untuk membagikan screenshot dari kode verifikasi si pengguna.

Advertising
Advertising

Semua ini, kata Donny, dapat dilakukan melalui panggilan yang dibuat secara khusus, yang memicu buffer overflow. Ini adalah kesalahan yang terjadi saat upaya dilakukan untuk menempatkan blok data dalam memori yang melebihi jumlah ruang yang dialokasikan.

“Ini dapat mengakibatkan skrip berbahaya dijalankan dengan hak yang sama seperti aplikasi yang ditargetkan,” tutur Donny.

Menurut Donny, Kaspersky telah memblokir 9.639.740 upaya phishing di platform WhatsApp milik pengguna di Indonesia selama kuartal pertama tahun ini. Jumlah itu meningkat 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Donny menerangkan bahwa hal ini sekaligus membuktikan bahwa cara peretasan paling sederhana yang sudah dikenal sejak lama nyatanya masih sangat efektif hingga saat ini. “Meskipun masyarakat sudah semakin terhubung secara digital sekarang,” katanya.

Baca juga:
Tips Teknologi: Meminimalkan Dampak Peretasan Akun

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 jam lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

5 jam lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

10 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

12 jam lalu

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

1 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

1 hari lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

1 hari lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

1 hari lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

2 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya