Tiga Hari Usai Larangan Mudik, Kasus Covid-19 Yogya Melonjak

Kamis, 20 Mei 2021 23:31 WIB

Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kasus Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menunjukkan tren lonjakan dalam tiga hari setelah larangan mudik berakhir sejak 17 Mei lalu.

"Trennya meningkat lagi ya, tapi itu tidak harus dikaitkan dengan mudik lebaran karena transmisi di DIY memang sudah tinggi," ujar Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Riris Andono Ahmad, Kamis, 20 Mei 2021.

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY mengumumkan hanya selama tiga hari terakhir, 18-20 Mei, jumlah kematian ada 23 kasus. Sedangkan selama masa larangan mudik (6-17 Mei) total kematian 89 kasus.

Kurun tiga hari terakhir kasus Covid-19 harian di DIY juga mulai tembus di atas 200 kasus lagi. Berbeda saat libur lebaran lalu yang hariannya rata rata masih 100 lebih kasus.

"Penambahan kasus meninggal hari ini (20/5) saja sebanyak 10 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 1099 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih.

Advertising
Advertising

Berty mengatakan selama dua hari terakhir, 19-20 Mei, total kasus Covid baru di DIY ada sebanyak 496 kasus. Sedangkan akumulasi total kasus terkonfirmasi Covid di DIY sebanyak 42.793 kasus di mana kasus sembuh sebanyak 39.323 kasus.

Berty menduga lonjakan kasus pasca lebaran ini kemungkinan dipicu dengan mobilitas warga yang lebaran kemarin juga tinggi. "Seperti hukum alam, mobilitas naik, maka kasus akan naik," kata dia.

Sebanyak 10 kasus kematian akibat Covid-19 di DIY hari ini masih didominasi dari Kabupaten Sleman sebanyak tujuh kasus kematian, dan Kota Yogya, Kabupaten Bantul serta Kulon Progo masing-masing satu kasus kematian.

Baca:
Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah di Antartika

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

1 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

2 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya