Peretasan di Maskapai, Air India Sebut Data Pribadi 4,5 Juta Penumpangnya Dicuri

Senin, 24 Mei 2021 10:55 WIB

Penerbangan Air India 185 tiba dari New Delhi, di Bandara Internasional Vancouver di Richmond, British Columbia, Kanada, 23 April 2021. Pemerintah Kanada menangguhkan seluruh penerbangan pesawat penumpang dari India dan Pakistan selama 30 hari ke depan. REUTERS/Jennifer Gauthier

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Air India melaporkan telah mengalami peretasan yang mengakibatkan data 4,5 juta penumpangnya dari seluruh dunia bocor. “Nama, nomor kartu kredit dan informasi paspor termasuk di antara data yang dicuri,” kata Air India, seperti dikutip dari Tec Xplore, Sabtu 22 Mei 2021.

Maskapai raksasa di India itu menjelaskan telah mengamankan server yang dikompromikan dan menggunakan spesialis eksternal pada keamanan data. Mereka juga menyatakan bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit. "Kami sangat menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan menghargai dukungan dan kepercayaan yang berkelanjutan dari penumpang kami," kata Air India.

Air India mengumumkan mendapat informasi adanya serangan pada Februari lalu. Data pribadi penumpang periode Agustus 2011 dan Februari 2021 yang menjadi korbannya. Serangan tidak langsung ke Air India, melainkan ke SITA—yang berbasis di Jenewa, Swiss—yang merupakan penyedia cadangan TI untuk sebagian besar industri penerbangan.

Pada saat itu SITA mengaku menjadi target serangan yang sangat canggih, yang mempengaruhi sejumlah maskapai penerbangan. Air India adalah bagian dari koalisi maskapai Star Alliance dan SITA menangani operasi komputer untuk program frequent flyer di aliansi itu.

Maskapai lain memperingatkan penumpang pada Maret tentang serangan siber tersebut, tapi sebagian besar mengatakan hanya nama dan nomor penumpang yang telah diakses. Adapun Air India bersama dengan penyedia layanan sedang melakukan penilaian risiko dan akan memperbarui informasi lebih lanjut jika tersedia.

Advertising
Advertising

Sejumlah maskapai penerbangan telah dilanda pelanggaran data dalam beberapa tahun terakhir. British Airways didenda US$ 28 juta tahun lalu oleh pengawas Inggris setelah rincian 400 ribu data penumpang hilang dalam serangan siber pada 2018.

Cathay Pacific didenda US$ 700 ribu setelah rincian lebih dari sembilan juta klien hilang pada 2018. Dan maskapai berbiaya rendah EasyJet mengatakan tahun lalu bahwa peretasan telah membobol email dan rincian perjalanan dari sekitar sembilan juta pelanggan.

TECH XPLORE | GADGET NDTV

Baca juga:
Daftar Serangan yang Membobol Data Pribadi dan Rahasia di Indonesia

Berita terkait

Email Pribadi Pejabat Pertahanan Korea Selatan Diretas, Diduga Hacker dari Korea Utara

3 jam lalu

Email Pribadi Pejabat Pertahanan Korea Selatan Diretas, Diduga Hacker dari Korea Utara

Korea Utara diketahui melakukan serangan siber terhadap diplomat Korea Selatan, pejabat pemerintah dan militer, melalui email

Baca Selengkapnya

Ponsel Panitia People's Water Forum Diretas Usai Kecam Penyelenggaraan World Water Forum

9 jam lalu

Ponsel Panitia People's Water Forum Diretas Usai Kecam Penyelenggaraan World Water Forum

Dugaan peretasan ponsel terjadi menyusul intimidasi, pembatalan, dan pembubaran paksa yang dialami agenda acara People's Water Forum 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Dirut Garuda Indonesia Sebut 100 Penerbangan Terganggu, Imbas Percikan Api di Pesawat Jemaah Haji Makassar

14 jam lalu

Dirut Garuda Indonesia Sebut 100 Penerbangan Terganggu, Imbas Percikan Api di Pesawat Jemaah Haji Makassar

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut, 100 penerbangan terganggu imbas insiden percikan api di pesawat calon jemaah haji pada 15 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

5 hari lalu

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

Lanskap ancaman siber masa kini sudah mulai berubah dan sektor publik tidak lagi jadi target utama hacker.

Baca Selengkapnya

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

6 hari lalu

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.

Baca Selengkapnya

9 Museum Penerbangan Internasional yang Menarik untuk Dikunjungi

8 hari lalu

9 Museum Penerbangan Internasional yang Menarik untuk Dikunjungi

Terdapat sembilan museum penerbangan internasional yang menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi pengunjung dari seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

12 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

12 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

17 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

19 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya