LAPAN: Awas Potensi Hujan Ekstrem di Maluku dan Papua Mulai Hari Ini

Senin, 24 Mei 2021 12:06 WIB

Seorang pejalan kaki melintasi Jalan Gatot Subroto saat hujan yang cukup lebat, di Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bandung - Tim dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memperingatkan potensi hujan ekstrem di Maluku dan Papua mulai Senin ini, 24 Mei 2021. Masyarakat setempat perlu mewaspadai dan meningkatkan kesiapsiagaaan terhadap potensi hujan persisten (menerus) yang akan terjadi hingga 2-3 hari mendatang.

Menurut anggota Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan LAPAN, Erma Yulihastin, ada beberapa faktor yang berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem di kawasan Maluku dan Papua pada pekan ini. Prediksi yang dibuat berdasarkan Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) menyebut potensi hujan persisten atau terus menerus itu dapat terjadi di Ambon, Maluku, dan Papua bagian utara.

Prediksi memperhitungkan pembentukan pusat tekanan rendah dengan pola vorteks di utara Papua yang telah terjadi sejak Jumat lalu. Karena ada pusat tekanan rendah itu, angin dari selatan ke wilayah Sulawesi mengalami pembelokan ke arah timur laut. “Kondisi ini memicu terbentuknya pusaran angin di sekitar laut Banda yang bertahan hingga beberapa hari mendatang,” ujarn Erna lewat keterangan tertulis, Senin 24 Mei 2021.

Dampak lainnya yaitu pertumbuhan awan konveksi yang meluas mulai dari perairan bagian selatan hingga utara di Maluku dan Papua. Secara global, pusat pertumbuhan awan juga terjadi karena pecahnya daerah konvergensi atau Intertropical Convergence Zone (ITCZ) ganda yang selanjutnya berkembang menjadi pusat–pusat konveksi di beberapa wilayah, seperti utara Sumatera, utara Kalimantan, Maluku dan Papua, serta Samudera Pasifik.

Menurut prediksi SADEWA-LAPAN, potensi peningkatan hujan secara persisten di sekitar Ambon Maluku, Papua Barat seperti Fak-fak dan Manokwari, juga Papua bagian selatan dan utara dapat terjadi hingga 24 Mei 2021 terutama pada siang hingga malam.

Advertising
Advertising

Peningkatan hujan di wilayah Maluku-Papua menurut tim Lapan, juga dipengaruhi oleh aktivitas MJO fase 4 yang memicu peningkatan angin baratan dan pembentukan awan konveksi di bagian timur wilayah Indonesia. Selain itu ada suplai kelembapan tinggi yang terkonsentrasi di sekitar Maluku dan Papua.

“Kondisi ini turut mendukung potensi peningkatan hujan ekstrem dan angin kencang di Maluku-Papua,” kata Erma lagi.

Baca juga:
Angin Kencang Jebol Jembatan Kaca di Cina, Video Wisatawan Terjebak Viral

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

22 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

2 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya