Guru Besar Unair Bicara Peluang Terinfeksi Covid-19 Setelah 2 Kali Suntik Vaksin

Selasa, 25 Mei 2021 15:20 WIB

Ekspresi seorang lansia saat ikuti vaksinasi Covid-19 bagi kelompok lanjut usia (lansia) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di BBPK Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta, Selasa 25 Mei 2021. Vaksinasi Covid-19 ini bisa dilakukan bagi lansia yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta dan non-DKI Jakarta. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Biologi Molekuler dari Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom, membeberkan peluang terinfeksi SARS-CoV-2—virus penyebab Covid-19—setalah dua suntikan vaksin.

Nidom mengatakan timnya dari Laboratorium Professor Nidom Foundation (PNF) sedang melakukan pengamatan terhadap orang-orang yang sudah divaksin dua kali dan setelah sebulan dari vaksinasi kedua. “Hasilnya mengejutkan. Kami membaginya menjadi tiga kelompok,” ujar dia saat dihubungi, Selasa, 25 Mei 2021.

Kelompok pertama dengan antibodi dan bisa melindungi atau memberikan proteksi terhadap virus Covid-19. Kelompok kedua, punya antibodi tapi tidak bisa melindungi atau memberikan proteksi terhadap infeksi. Dan ketiga, kelompok yang tidak memiliki antibodi yang otomatis tidak punya daya proteksi. “Itu faktanya,” kata dia.

Namun, Nidom yang juga Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin di PNF menerangkan bahwa riset tersebut belum selesai karena timnya ingin membandingkan antarvaksin dan antar komunitas, sehingga belum bisa dianalisis data detailnya.

Yang jelas, Nidom menambahkan, orang yang sudah disuntik vaksin kemudian terinfeksi kembali, itu bisa terjadi. “Apa lagi dengan banyaknya varian Covid-19 yang ada di Indonesia,” tutur Nidom.

Advertising
Advertising

Profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Unair itu juga menyarankan bahwa pada prinsipnya pemerintah jangan hanya mengejar jumlah suntikan saja, tapi juga perlu memperhatikan kualitas dari vaksin itu sendiri.

Dia juga menyayangkan imbauan Kementerian Kesehatan yang meminta agar masyarakat tidak menguji titer antibodi dan daya protektivitas setelah divaksin. Seharusnya, ini merupakan tugas dari Kemenkes untuk melihat perkembangan pascavaksinasi.

“Ada masyarakat berinisiatif untuk uji titer antibodi dan daya protektif secara mandiri, tapi tidak dianjurkan. Ada apa ini?” kata Nidom mempertanyakan.

Menurutnya, dampak vaksinasi tidak boleh dianggap remeh. Nidom menganjurkan agar dihentikan sementara atau moratorium kegiatan vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat, sampai kendala persoalan yang timbul setelah vaksinasi ada solusinya.

“Termasuk orang yang divaksin tapi tidak punya antibodi yang protektif. Apakah divaksin ulang atau diganti vaksin atau ditinggalkan program vaksinasinya,” ujar dia.

Pada dasarnya, lulusan dokter hewan IPB University itu meminta agar masyarakat tetap melakukan 5M. “Masker, masker, masker, masker, dan empon-empon atau rempah-rempah,” tutur Nidom, sambil menambahkan bahwa masker adalah cara pengendalian alamiah yang tidak menantang kehidupan virus, tapi dihalangi masuk ke dalam tubuh dan dibiarkan mati di luar tubuh. Jadi mutasi virus diperkecil.

Namun, menurutnya, sebetulnya yang paling utama adalah membenahi pasien-pasien Covid-19 dengan komorbid. Perlu peran aktif masyarakat yang punya komorbid untuk selalu kontrol ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

Selain itu, perlu juga adanya national medical records setiap anggota masyarakat. Nidom melihat, karena tidak punya sistem national medical records, membuat Indonesia agak lambat karena tidak ada data pasien yang terinfeksi Covid-19 untuk diketahui komorbidnya. “Kita berharap dengan adanya pandemi ini, semua kekurangan bisa dilengkapi,” ujarnya.

Baca:
Gerhana Bulan Total Super Blood Moon Besok, Ini Saran dari BMKG

Berita terkait

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

21 jam lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

2 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya