Top 3 Tekno Berita Kemarin: Gerhana Bulan Total Hari Ini, Covid-19 Usai Divaksin

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 Mei 2021 01:01 WIB

Pengunjung Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol terlihat mengintip gerhana bulan total lewat teleskop yang disediakan BMKG, Rabu 31 Januari 2018, di Ancol Jakarta Utara. TEMPO/Alfan Hilmi.

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin diawali dari artikel mengenai fenomena gerhana bulan total super-blood moon yang akan terjadi pada malam ini, Rabu 26 Mei 2021. BMKG menjelaskan waktu terjadinya fenomena yang terjadi sekali sepanjang tahun ini tersebut dan karenanya merekomendasikan cara pengamatan terbaiknya.

Berita yang kedua adalah artikel berisi top artikel pada hari sebelumnya. Isinya adalah berita terbaru rencana pengangkatan kapal selam KRI Nanggala, para petani yang sedang demam menanam porang hingga mengalami kelangkaan benih, dan keinginan pemerintah India menghapus frasa virus Covid-19 varian India dari semua platform media sosial.

Yang terakhir, masuk dalam berita terpopuler kemarin adalah hasil studi Guru Besar Biologi Molekuler dari Universitas Airlangga (Unair) tentang peluang terinfeksi SARS-CoV-2—virus penyebab Covid-19—setelah dua suntikan vaksin. Dia menegaskan fakta kenapa seseorang yang telah menerima vaksin Covid-19 secara lengkap masih mungkin teirnfeksi virus itu.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 25 Mei 2021, selengkapnya,

Advertising
Advertising

1. Gerhana Bulan Total Super Blood Moon Besok, Ini Saran dari BMKG

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Ikhsan Pramudya, meminta masyarakat daerah setempat yang mau menyaksikan fenomena super-blood moon untuk bersiap mulai pukul 18 WIB. Fenomena super-blood moon adalah gerhana bulan total yang terjadi saat bulan berada pada jaraknya yang terdekat dari bumi alias supermoon.

Fenomena itu bakal terjadi Rabu 26 Mei, dan menjadi satu-satunya yang terjadi sepanjang tahun ini. Super-blood moon terakhir kali terjadi pada 20-21 Januari 2019 lalu dan baru akan terjadi lagi nanti pada Mei 2022. "Untuk melihat fenomena super blood moon itu bisa dilakukan dengan mata telanjang, namun sebaiknya bersiap sejak pukul 18.00 WIB," kata Ihsan saat dihubungi, Senin 24 Mei 2021.

Penampakan fenomena Gerhana Bulan Total dari langit Makassar, Sulawesi Selatan, 31 Januari 2018. Gerhana yang pernah terjadi pada 152 tahun yang lalu itu menampilkan tiga fenomena sekaligus yaitu, Blood Moon, Supermoon, dan Blue Moon. TEMPO/Iqbal Lubis

Ihsan membeberkan, rekomendasi waktu pukul 18.00 WIB atau sejak awal bulan terbit itu diambil agar masyarakat bisa mendapatkan prosesnya semaksimum mungkin dan mendapatkan momentum yang terbaik. Durasi fenomena itu diprediksikan terjadi sekitar lima jam mulai dari fase awal bulan memasuki bayang-bayang penumbra bumi hingga meninggalkannya kembali. Sedang fase gerhana bulan total akan terjadi 18 menit 44 detik.

2. Top 3 Tekno Berita Kemarin: Pengangkatan Kapal Selam Nanggala, Demam Porang

Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 24 Mei 2021, dipuncaki artikel tentang kabar terkini dari upaya mengangkat bagian-bagian utama dari kapal selam KRI Nanggala-402 dari dasar laut. Rencananya, alat selam dari Cina akan kembali menyelam dan memulai lagi upaya pengangkatan sekitar Rabu 26 Mei 2021.

Artikel kedua terpopuler berisi pernyataan peneliti ahli utama di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, Ika Roostika Tambunan, bahwa banyak petani kini banting setir dan beralih membudidayakan porang. Dampaknya, terjadi kelangkaan benih tanaman jenis umbi tersebut.

Kapal selam deep sea warrior milik Cina yang menyelam ke kedalaman lokasi KRI Nanggala-402. cgtn.com

Berita top ketiga datang dari India. Pemerintahan negara setempat diketahui menyurati sejumlah platform media sosial berisi perintah menghapus konten yang merujuk pada "varian India" dari virus corona Covid-19.

3. Guru Besar Unair Bicara Peluang Terinfeksi Covid-19 Setelah 2 Kali Suntik Vaksin

Guru Besar Biologi Molekuler dari Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom, membeberkan peluang terinfeksi SARS-CoV-2—virus penyebab Covid-19—setelah dua suntikan vaksin.

Nidom mengatakan timnya dari Laboratorium Professor Nidom Foundation (PNF) sedang melakukan pengamatan terhadap orang-orang yang sudah divaksin dua kali dan setelah sebulan dari vaksinasi kedua. “Hasilnya mengejutkan. Kami membaginya menjadi tiga kelompok,” ujar dia saat dihubungi, Selasa, 25 Mei 2021.

Tenaga kesehatan memasukkan dosis vaksin COVID-19 pada jarum suntik saat melakukan penyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga pendidikan di Puskesmas Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 9 April 2021. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan sebanyak 5,5 juta guru dan tenaga pendidik mengikuti vaksinasi COVID-19 sampai akhir Juni 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Kelompok pertama dengan antibodi dan bisa melindungi atau memberikan proteksi terhadap virus Covid-19. Kelompok kedua, punya antibodi tapi tidak bisa melindungi atau memberikan proteksi terhadap infeksi. Dan ketiga, kelompok yang tidak memiliki antibodi yang otomatis tidak punya daya proteksi. “Itu faktanya,” kata dia.

Berita terkait

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

4 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

8 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya