Google Pakai Data Pasien AS Kembangkan Algoritme Perawatan Kesehatan

Kamis, 27 Mei 2021 18:30 WIB

Logo Google terlihat di kantor pusat perusahaan Eropa di Dublin, Irlandia, 27 Februari 2021. [REUTERS / Clodagh Kilcoyne]

TEMPO.CO, Jakarta - Google bekerja sama dengan perusahaan jasa kesehatan di Amerika Serikat HCA, untuk mengembangkan algoritme perawatan kesehatan. Raksasa teknologi itu memanfaatkan data pasien HAC yang mengoperasikan 181 rumah sakit dan lebih dari 2.000 situs perawatan kesehatan di 21 negara bagian.

Dikutip Tehver Verge, Rabu, 26 Mei 2021, Google akan menyimpan data anonim dari catatan kesehatan pasien dan perangkat medis yang terhubung ke internet. Data itu akan digunakan untuk membangun program yang dapat menginformasikan keputusan medis yang dibuat oleh dokter.

Ketika catatan kesehatan berpindah online selama beberapa tahun terakhir, rumah sakit dan perusahaan teknologi memanfaatkan peluang informasi medis digital yang dikumpulkan pada setiap kunjungan dokter. Microsoft dan Amazon juga memiliki kesepakatan dengan rumah sakit untuk menganalisis informasi pasien mereka.

Undang-Undang Privasi Perawatan Kesehatan di Amerika mengizinkan rumah sakit untuk berbagi informasi dengan kontraktor, termasuk mengizinkan peneliti untuk menganalisis data pasien tanpa izin tertulis dari pasien tersebut. Perusahaan perawatan kesehatan dapat menggunakan informasi itu dengan cara apa pun yang mereka inginkan, termasuk untuk meningkatkan keuntungan.

Sebelumnya, Google bermitra dengan sistem perawatan kesehatan Ascension untuk mengumpulkan catatan pasien dalam proyek rahasia yang disebut "Project Nightingale". Namun, perusahaan dikritik karena memulai proyek tanpa mengungkapkan pekerjaan tersebut kepada pasien dan dokter.

Advertising
Advertising

Sedangkan proyek saat ini, HCA menjadi kemenangan besar bagi Google, karena fasilitasnya menangani 5 persen layanan rumah sakit yang disediakan di Amerika, setara sekitar 30 juta interaksi pasien setiap tahun.

Bersamaan dengan menggunakan data tersebut untuk mengembangkan algoritme, Google juga dapat membuat alat perawatan kesehatan secara mandiri dan kemudian meneruskannya ke HCA untuk diuji sendiri.

“Kami ingin mendorong batasan tentang apa yang dapat dilakukan dokter secara real time dengan data,” ujar Chris Sakalosky, direktur pelaksana perawatan kesehatan dan ilmu kehidupan di Google Cloud kepada The Wall Street Journal.

THE VERGE | THE WALL STREET JOURNAL

Baca:
Top Aces Swasta Pertama Miliki Jet Tempur Aktif F-16

Berita terkait

Cara Berlangganan Starlink dan Harga Paket Internetnya

1 jam lalu

Cara Berlangganan Starlink dan Harga Paket Internetnya

Berikut ini rincian harga paket internet Starlink per bulan dan cara pemesanannya secara daring (online). Cocok untuk yang hidup nomaden.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

2 jam lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Ungkap Spesifikasi Lengkap dan Harga Google Pixel 8a

9 jam lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Spesifikasi Lengkap dan Harga Google Pixel 8a

Ponsel Google Pixel 8a akan menampilkan layar 6,1 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.000 nits.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

10 jam lalu

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

11 jam lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Giliran OpenAI Garap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

22 jam lalu

Giliran OpenAI Garap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

OpenAI bersiap meluncurkan mesin pencari berbasis AI, tak ingin ketinggalan dari Gemini AI milik Google dan Copilot besutan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

1 hari lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya