Peneliti Temukan 3 Spesies Baru Anggrek dari Aceh, Kalimantan, dan Papua

Minggu, 30 Mei 2021 10:09 WIB

Jenis anggrek baru temuan di hutan Aceh, Kalimantan Barat, dan Papua. Kredit: LIPI

TEMPO.CO, Jakarta - Koleksi anggrek di wilayah Indonesia kini bertambah dari temuan tiga spesies baru di pedalaman hutan Aceh, Kalimantan Barat, dan Papua. Penelitian sebuah spesies anggrek di antaranya memakan waktu hingga enam tahun. Hasil temuan penelitian terbaru itu dipublikasikan lewat jurnal internasional Phytotaxa.

Spesies baru anggrek itu dinamakan Bulbophyllum acehense, Dendrobium rubrostriatum dan Dendrobium sagin. Penelitiannya melibatkan kolaborasi akademisi, peneliti dalam dan luar negeri, filantropis lingkungan, serta staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Bulbophyllum acehense menggunakan nama provinsi Aceh sebagai petunjuk bahwa kawasan Aceh memiliki keunikan diversitas anggrek yang tinggi. Anggrek ini merupakan anggrek epifit yang tumbuh alami di pegunungan hutan Aceh Tengah. Bunganya yang berkelopak warna kuning bermunculan dari bagian ruas-ruas rimpang. “Bunganya berwarna kuning cerah mengkilap berlilin dengan corak halus garis-garis kuning yang lebih pekat,” kata anggota tim Destario Metusala di laman LIPI, 27 Mei 2021.

Adapun anggrek spesies Dendrobium rubrostriatum ditemukan di hutan dataran rendah Kalimantan Barat pada ketinggian 200-300 meter. Anggrek ini juga anggrek epifit yang tumbuh menempel di kulit batang pepohonan. “Susunan daunnya berevolusi secara unik membentuk seperti gergaji pipih dengan panjang total mencapai 43 sentimeter,” katanya.

Perbungaan muncul dari batang semu pipih di bagian ujung. Memiliki ukuran bunga yang tergolong kecil, lebarnya berkisar 0,65-0,75 sentimeter dengan kombinasi warna bunga yang cukup mencolok.

Advertising
Advertising

Penelitian Dendrobium rubrostriatum ini memerlukan waktu hingga 6 tahun lamanya. Waktu yang lama tersebut dibutuhkan untuk memperoleh data-data spesies pembanding yang akurat.

Sementara anggrek jenis Dendrobium sagin ditemukan di hutan alami Papua Barat. Nama sagin diambil dari bahasa lokal suku Moi di Papua Barat, yang memiliki arti rambut. Nama itu merujuk pada tonjolan khas menyerupai rambut di bagian bibir bunganya yang berwarna putih kekuningan. Ukuran bunganya sekitar 3-4 sentimeter. “ Bunga Dendrobium sagin hanya mekar sekitar 1-2 hari saja,” ujarnya.

Temuan baru tiga jenis anggrek itu membuktikan bahwa pelosok belantara hutan Indonesia masih menyimpan banyak kekayaan hayati yang belum terkuak oleh ilmu pengetahuan.

Baca:
8 Spesies Baru Tumbuhan Ditemukan di Indonesia Selama Pandemi 2020

Berita terkait

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

1 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

1 hari lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

2 hari lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

2 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

3 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

3 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya