NASA Bakal Kirim Cumi-cumi dan Beruang Air ke ISS untuk Eksperimen Luar Angkasa

Selasa, 1 Juni 2021 19:47 WIB

Cumi-cumi bobtail yang belum dewasa ini (Euprymna scolopes) adalah bagian dari penyelidikan UMAMI. Kredit: Jamie S. Doster, University of Florida/NASA

TEMPO.CO, Jakarta - Badan antariksa dan penerbangan Amerika Serikat (NASA) akan mengirimkan 128 bayi cumi-cumi dan 5.000 tardigrada atau beruang air ke stasiun luar angkasa internasional (ISS) untuk melakukan penelitian. Hewan tersebut akan dikirim bulan ini dan menjadi bagian dari kargo yang akan diluncurkan SpaceX dengan roket Falcon 9.

Dikutip Gadget NDTV, Selasa, 1 Juni 2021, para peneliti ingin memahami bagaimana beruang air mentolerir lingkungan yang penuh tekanan di ruang angkasa, dan apakah kurangnya gravitasi mempengaruhi hubungan simbiosis—koeksistensi yang saling bergantung—antara cumi-cumi dan mikroba yang menguntungkan.

NASA mengatakan beruang air, makhluk kecil yang mentolerir lingkungan lebih ekstrem daripada kebanyakan bentuk kehidupan, adalah model organisme untuk mempelajari kelangsungan hidup biologis dalam kondisi ekstrem. “Hasilnya dapat membantu lebih memahami faktor stres yang mempengaruhi manusia di luar angkasa,” kata pihak NASA dalam keterangan tertulisnya.

ISS sudah berada di ruang angkasa sejak tahun 1998. Pada dasarnya, ISS adalah pesawat ruang angkasa besar dan mengambang yang dijadikan laboratorium, sehingga memungkinkan astronot untuk tinggal selama beberapa minggu atau bulan untuk melakukan eksperimen.

Peneliti utama program tersebut Thomas Boothby menjelaskan, salah satu hal yang sangat ingin tim peneliti lakukan adalah memahami bagaimana beruang air bertahan dan bereproduksi di lingkungan itu. “Dan apakah kami dapat mempelajari sesuatu tentang trik yang mereka gunakan dan mengadaptasinya untuk melindungi astronot,” ujar Boothby.

Advertising
Advertising

Hewan, termasuk manusia, mengandalkan mikroba untuk menjaga kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan, tapi tidak jelas bagaimana penerbangan luar angkasa mempengaruhi interaksi yang menguntungkan ini. Eksperimen dengan cumi-cumi akan membantu para ilmuwan memahami apakah ruang angkasa mengubah hubungan simbiosis antara cumi-cumi dan bakteri vibrio fischeri.

Ini juga akan dilakukan sebagai bagian dari percobaan UMAMI, yang merupakan singkatan dari Understanding Microgravity on Animal Microbe Interactions.

Roket Falcon 9 akan meluncur untuk ke-22 kalinya untuk menjalankan misi tersebut dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika, pada 3 Juni. Misi itu juga membawa panel surya baru yang akan dipasang di luar stasiun ruang angkasa oleh astronot. Eksperimen lain menuju ISS termasuk ultrasound portabel dan menganalisis bagaimana batu ginjal terbentuk di luar angkasa.

GADGET NDTV | NASA

Baca:
Jenuh, 77,7 Persen Mahasiswa Unpad Ingin Kuliah ke Kampus

Berita terkait

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

4 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

4 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

4 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

5 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

5 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

5 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

5 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

8 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

11 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya