Studi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jauh Lebih Tinggi dari Data Resmi

Sabtu, 5 Juni 2021 06:27 WIB

Dokter melakukan swab PCR (polymerase chain reaction) pada warga di Puskesmas Tamblong, Bandung, Jumat, 4 Juni 2021. Per 3 Juni 2021, pemerintah melaporkan 5.353 kasus positif hingga total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.837.126. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian mengungkapkan bahwa kasus infeksi Covid-19 di Indonesia jauh lebih tinggi daripada data resmi yang dilaporkan Kementerian Kesehatan. Indonesia mencatat 1,83 juta kasus positif Covid-19 dari sekitar 270 juta total penduduk, tapi para epidemiolog percaya bahwa angka sebenarnya lebih tinggi, karena kurangnya pengujian dan penelusuran kontak.

Hasil studi seroprevalensi besar pertama di Indonesia—yang menguji antibodi—diungkapkan kepada Reuters, Selasa, 1 Juni 2021. Seroprevalensi adalah perhitungan jumlah individu dalam suatu populasi yang memperlihatkan hasil positif suatu penyakit berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.

Studi nasional antara Desember 2020-Januari 2021 menunjukkan 15 persen orang Indonesia telah tertular Covid-19, sementara angka resminya pada akhir Januari mencatat infeksi di antara hanya sekitar 0,4 persen orang. Bahkan saat ini total infeksi positif di Indonesia baru sekitar 0,7 persen dari jumlah penduduk.

“Hasil survei ini tidak terduga,” ujar Pandu Riono, pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI) yang bekerja pada penelitian yang dilakukan dengan bantuan dari organisasi kesehatan dunia (WHO).

Berdasarkan tes darah, studi seroprevalensi mendeteksi antibodi yang muncul pada orang yang kemungkinan besar sudah terjangkit penyakit tersebut. Angka resmi sebagian besar didasarkan pada tes swab, yang mendeteksi virus itu sendiri dan hanya mengungkapkan mereka yang memilikinya pada saat itu. Antibodi berkembang satu sampai tiga minggu setelah seseorang tertular virus dan tinggal di dalam tubuh selama berbulan-bulan.

Advertising
Advertising

Studi seroprevalensi lainnya—termasuk India—juga mengungkapkan infeksi yang lebih luas. Ketua Departemen Epidemiologi FKMUI Tri Yunis Miko Wahyono menjelaskan, sistem surveilans resmi dalam studinya tidak dapat mendeteksi kasus Covid-19.

“Ini lemah. Pelacakan kontak dan pengujian di Indonesia sangat buruk dan menjelaskan mengapa begitu sedikit kasus yang terdeteksi,” kata Tri sambil menambahkan bahwa dirinya tidak berwenang untuk mengkonfirmasi angkanya.

Meskipun studi menunjukkan penyebaran virus yang lebih luas, Indonesia tampaknya masih jauh dari mencapai kekebalan kelompok, menjadikannya prioritas untuk mempercepat vaksinasi. Hanya 6 persen dari 181 juta penduduk Indonesia yang ditargetkan telah divaksinasi lengkap dengan dua dosis sejauh ini, sementara 9,4 persen telah mendapatkan satu suntikan, menurut data pemerintah.

Hasil awal dari studi seroprevalensi terpisah di Bali, yang dilakukan oleh Universitas Udayana, menemukan 17 persen dari mereka yang diuji pada September dan November 2020, tampaknya telah terinfeksi. Itu 53 kali lebih tinggi dari tingkat infeksi berdasarkan kasus yang tercatat secara resmi di wilayah yang berencana membuka kembali pariwisata untuk pengunjung internasional bulan depan, menurut peneliti utama Anak Agung Sagung Sawitri dari Universitas Udayana.

Selain itu, pembukaan kembali pariwisata itu ditentang oleh beberapa pakar kesehatan masyarakat, termasuk akademisi dan dokter Ady Wirawan. “Testing, tracing, isolasi dan karantina sangat-sangat lemah di Bali,” tutur Ady.

Menanggapi studi tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan, penelitian itu mungkin masih awal. Namun, mungkin ada lebih banyak kasus daripada yang dilaporkan secara resmi karena banyak kasus tidak menunjukkan gejala. “Indonesia memiliki pelacakan kontak yang rendah dan kurangnya laboratorium untuk memproses tes,” ujar Siti yang memperkuat pernyataan Pandu.

REUTERS | CNBC

Baca:
Gejala Covid-19 Anosmia, Penciuman Bisa Kembali atau Hilang Sama Sekali

Berita terkait

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

11 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

16 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

1 hari lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

1 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

3 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

3 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

4 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya