Inggris Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Usia 12-15

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 6 Juni 2021 07:00 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, London - Badan regulator obat-obatan Inggris pada Jumat , 4 Juni 2021, mengumumkan pihaknya telah memberikan persetujuan untuk penggunaan vaksin virus corona Covid-19 produksi Pfizer dan BioNTech pada kelompok usia 12-15 tahun.

Menurut Badan Regulator Obat-obatan dan Produk Kesehatan (MHRA) Inggris, keputusan itu diambil setelah tinjauan ketat terkait keamanan dan efektivitas vaksin pada kelompok usia tersebut, dan bahwa manfaat vaksin itu lebih besar dibandingkan risikonya.

Kepala Eksekutif MHRA June Raine menyampaikan, "Kami menerapkan strategi pengawasan keselamatan yang komprehensif untuk memantau sisi keamanan semua vaksin Covid-19 yang mengantongi persetujuan di Inggris dan pengawasan ini akan mencakup warga pada kelompok usia 12 hingga 15 tahun."

Seorang juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah mengikuti saran dari Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) terkait apakah vaksinasi rutin harus ditawarkan kepada warga usia 12-17 tahun.

"Kami akan dipandu oleh penasihat ahli dan memberikan pembaruan seiring waktu," imbuh juru bicara tersebut.

Advertising
Advertising

Vaksin Pfizer dan BioNTech mengantongi izin penggunaan untuk warga berusia 16 hingga 17 tahun di Inggris pada Desember 2020 lalu. Saran yang ada saat ini mengimbau kepada warga pada kelompok usia tersebut yang masuk dalam kelompok prioritas atau tinggal serumah dengan seseorang yang sangat rentan tertular Covid-19 untuk mendapatkan vaksinasi.

Langkah terbaru itu diambil karena data yang didasarkan pada lebih dari 2.000 anak usia 12-15 tahun yang berpartisipasi dalam uji klinis vaksin Pfizer menunjukkan tidak ada penularan Covid-19 dari sepekan setelah penyuntikan dosis kedua, dibandingkan dengan 16 kasus di kelompok plasebo.

Lebih dari 39,7 juta warga Inggris telah mendapatkan dosis pertama vaksin virus corona, menurut data resmi terbaru.

Sejumlah ahli telah memperingatkan bahwa virus corona dapat terus berevolusi selama bertahun-tahun mendatang, dan pada akhirnya, vaksin yang ada saat ini kemungkinan gagal melindungi dari penularan, infeksi, atau bahkan mengatasi penyakit yang disebabkan oleh varian-varian yang lebih baru.

Guna mengembalikan kehidupan normal, sejumlah negara termasuk Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat dan juga Uni Eropa berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin virus corona.

XINHUA | ANTARA

Baca:
Pakar FKUI Bicara Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi, Apa yang Diperlukan?

Berita terkait

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

18 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya