7 Jenis Sampah Rusak Ekosistem Laut, Ada yang Baru Terurai Setelah 600 Tahun

Reporter

Tempo.co

Selasa, 8 Juni 2021 18:50 WIB

Penyelam dari komunitas Tunas Bahari Maluku menunjukkan sampah plastik yang diambil di perairan Pulau Haruku, Maluku, Selasa, 10 November 2020. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Masuknya sampah ke laut dapat menimbulkan efek negatif terhadap ekosistem, habitat, biota laut dan penurunan kualitas lingkungan pesisir. Lantas apa saja jenis sampah yang dapat merusak ekosistem laut?

Dilansir kkp.go.id, sampah laut ialah sampah yang berasal dari daratan, badan air, dan pesisir yang mengalir ke laut atau sampah yang berasal dari kegiatan di laut. Sampah laut dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, di antaranya:

  1. Plastik, mencakup beragam materi polimer sintetis, termasuk jaring ikan, tali, pelampung, dan perlengakapan penangkapan ikan lain. Barang-barang konsumen keseharian, seperti kantong, botol, kemasan, mainan, dan wadah tampon yang terbuat dari plastik. Juga popok, puntung rokok, korek api, pucuk cerutu, butir resin plastik, partikel plastik mikro dan semua barang yang terbuat dari plastik.
  2. Logam, termasuk kaleng minuman, kaleng aerosol, pembungkus kertas timah dan pemanggang sekali pakai.
  3. Gelas, termasuk botol, bola lampu.
  4. Kayu olahan, termasuk pelet, krat/peti, dan papan kayu.
  5. Kertas dan kardus, termasuk karton, gelas dan kantong.
  6. Karet, termasuk ban, balon, dan sarung tangan.
  7. Pakaian dan tekstil, termasuk sepatu, bahan perabot, dan handuk.

Berapa Lamakah Sampah Akan Terurai di Laut?

Masih dari kkp.go.id, kertas tisu membutuhkan waktu dua sampai empat minggu untuk terurai, kertas karton enam minggu, sisa apel dua bulan, kotak kardus dua bulan, karton berilin tiga bulan, baju katun dua sampai lima bulan, puntung rokok satu sampai lima tahun, kaos kaki satu sampai lima tahun, potongan kayu satu sampai tiga tahun, gelas Styrofoam 50 tahun, busa pelampung 50 tahun, plastik minuman 400 tahun, kaleng timah 50 tahun, popok 450 tahun, senar pancing 600 tahun, botol plastik 450 tahun.

Perkiraan waktu terurainya setiap limbah atau sampah di laut juga dipengaruhi komposisi dan kondisi lingkungan. Namun melihat susahnya limbah-limbah ini terurai di lautan, bahkan ada yang mencapai ratusan tahun, sudah sepatutnya kita sadar dan tak lagi membuang sampah ke laut.

Advertising
Advertising

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 8 Juni Hari Laut Sedunia 2021 Bertema The Ocean: Life and Livelihoods

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

5 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

6 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

7 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

8 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

8 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

9 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya