Pasien HIV Terpapar Covid-19 Selama 7 Bulan, Virusnya Bermutasi 30 Kali

Rabu, 9 Juni 2021 05:53 WIB

Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita positif HIV telah terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, yang berlangsung 216 hari atau sekitar tujuh bulan. Menariknya, penelitian baru menjelaskan, pasien ini memiliki virus yang bermutasi di dalam dirinya lebih dari 30 kali.

Penelitian tersebut, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, merinci infeksi pasien positif HIV selama lebih dari tujuh bulan sebagai bagian dari penelitian cohort terhadap 300 orang lain dengan HIV. Penelitian cohort adalah menganalisis sekelompok orang yang memiliki karakteristik demografis yang serupa, misalnya tahun kelahiran, dekade dilahirkan, atau saat memasuki tingkat tertentu di sekolah.

Dikutip Jerusalem Post, Selasa, 8 Juni 2021, peneliti mengeksplorasi efek infeksi SARS-CoV-2 ketika dikenalkan ke sistem kekebalan dengan infeksi HIV saat ini. Dari mutasi yang ditemukan pada pasien, baik varian Alpha yang ditemukan pertama kali di Inggris dan Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan tercatat hadir pada satu titik atau lainnya selama infeksi pada wanita tersebut.

Selama penelitian, wanita itu, yang diidentifikasi sebagai wanita berusia 36 tahun, berpindah-pindah antara tahap asimtomatik dan simtomatik. Melalui tahap simptomatik dia dilaporkan memiliki beberapa gejala normal yang terkait dengan infeksi virus corona yang khas—seperti sakit tenggorokan, batuk, kesulitan bernapas, sesak dada, dan lainnya.

Wanita itu awalnya dirawat di rumah sakit setelah timbul gejalanya, setelah dirawat dia menunjukkan gejala virus yang lebih ringan sementara masih dinyatakan positif mengidap penyakit baru. Wanita yang tinggal di Afrika Selatan itu terinfeksi virus corona pada bulan September 2020, dengan jenis virus khas selama gelombang pertama infeksi di negara itu.

Advertising
Advertising

Saat itu, virus corona yang berkeliaran di seluruh sistem tubuhnya mengalami 13 perubahan genetik yang terkait dengan protein spike virus corona. Sekitar 19 perubahan lain dalam susunan genetik virus corona tercatat mengubah perilaku virus.

Beberapa memperkuat virus, yang lain terbukti berpotensi melawan senyawa vaksin dan lainnya memblokir obat yang memiliki kemampuan untuk mengobati Covid-19.

Terlepas dari periode penyakit klinis subjek yang singkat, dengan tingkat keparahan sedang, penelitian ini mencatat bahwa ada hubungan dengan pasien Covid-19 yang mengalami imunosupresi dan peningkatan risiko penyakit yang lebih parah, termasuk juga kematian akibat infeksi virus corona.

Perlu dicatat bahwa pasien yang memiliki HIV tidak lebih rentan tertular infeksi virus corona daripada mereka yang tidak, juga tidak memperburuk implikasi medis dari infeksi tersebut.

Selain itu, fakta bahwa Covid-19 tetap ada di dalam tubuh pasien yang mengalami penurunan kekebalan untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan orang yang lebih sehat. Hal itu bisa diartikan bahwa pasien HIV dapat menjadi sumber penularan dan mutasi virus corona yang tiada henti. “Hampir seperti pabrik varian,” tulis penelitian itu.

Para peneliti telah mencatat kejadian serupa pada setidaknya empat pasien HIV lainnya, di mana virus itu ada dalam sistem mereka selama lebih dari sebulan, menurut LA Times. Orang dalam mencatat bahwa ada kasus di dalam penerima transplantasi ginjal di mana mereka membawa virus selama lebih dari setahun.

Menurut penelitian, ini dapat mengacaukan upaya untuk menyingkirkan dunia dari Covid-19 yang telah merenggut nyawa jutaan orang, serta dapat mengubah pentingnya mendiagnosis atau mengobati orang dengan HIV untuk menghalangi mutasi lebih lanjut dari virus corona. Upaya ini akan mengurangi kematian akibat HIV, dan mengurangi penularan HIV. “Serta mengurangi kemungkinan menghasilkan varian Covid baru yang dapat menyebabkan gelombang infeksi lain,” kata Tulio de Oliveira, salah satu pemimpin penelitian.

Laporan tersebut menambahkan bahwa meskipun tidak yakin apakah wanita itu menularkan infeksi ke orang lain, para peneliti menerangkan, bukan kebetulan bahwa varian baru yang menjadi perhatian telah muncul dari populasi seperti provinsi KwaZulu Natal Afrika Selatan—di mana lebih dari satu dari empat orang dewasa mengidap HIV.

Saat ini Afrika Selatan secara keseluruhan menampung sekitar 2,2 juta orang positif HIV yang tidak diobati, dan kurang dari 200.000 orang yang divaksinasi.

JERUSALEM POST | LA TIMES

Baca:
Empat Dekade AIDS: Sejarah Penemuan dan Perjuangan Melawan AIDS

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

5 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

2 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

8 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya