WHO: Varian Baru Covid-19 Lambda Menyebar di 29 Negara

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Jumat, 18 Juni 2021 09:45 WIB

Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, 16 Juni 2021 mengatakan bahwa varian baru Covid-19 yang dinamai Lambda telah teridentifikasi di 29 negara, terutama di Amerika Selatan tempat virus itu diyakini berasal.

Pertama kali teridentifikasi di Peru, garis keturunan (lineage) virus corona Lambda diklasifikasikan sebagai variant of interest global pada Senin karena prevalensi yang meningkat di Amerika Selatan, kata WHO dalam pembaruan informasi mingguannya.

Varian Lambda telah merajalela di Peru, di mana 81 persen kasus Covid-19 sejak April 2021 dikaitkan dengan varian ini, menurut laporan otoritas.

Di Chile, varian virus ini terdeteksi pada 32 persen dari semua sekuens yang dikirim dalam 60 hari terakhir, dan hanya dikalahkan oleh varian Gamma yang pertama kali teridentifikasi di Brasil. Negara-negara lain seperti Argentina dan Ekuador juga telah melaporkan peningkatan prevalensi varian baru tersebut.

WHO melaporkan bahwa garis keturunan Lambda membawa mutasi yang dapat meningkatkan penularan atau memperkuat ketahanan virus terhadap antibodi.

Advertising
Advertising

Namun, buktinya terlalu terbatas untuk saat ini, kata organisasi yang berbasis di Jenewa itu, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami varian Lambda dengan lebih baik.

Variant of interest - tidak seperti variant of concerny ang menjadi berita utama di berbagai surat kabar di seluruh dunia - dipantau oleh WHO tetapi belum terbukti menjadi ancaman yang signifikan bagi kesehatan masyarakat.

Contoh terbaru adalah varian Delta. Varian itu pertama kali teridentifikasi di India dan diberi label sebagai variant of interest hingga 11 Mei 2021. Penyebarannya yang cepat ke seluruh dunia mendorong WHO untuk mengklasifikasikannya sebagai variant of concern.

XINHUA | ANTARA

Baca:
Dua Sebab Mengapa Orang yang Sudah Divaksin Masih Bisa Terkena Covid-19

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

22 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

15 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

19 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya