Uji Antibodi, Dua Vaksin Covid-19 Ini Efektif Atasi Varian Delta dan Kappa

Reporter

Terjemahan

Kamis, 24 Juni 2021 13:00 WIB

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Vaksinasi massal itu digelar karena pelaku transportasi publik melakukan mobilitas dan interaksi dengan masyarakat yang tinggi sehingga berisiko terpapar COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi bukti vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih cukup efektif melawan virus-virus varian baru. Bukti terbaru datang dari studi yang dilakukan tim peneliti di Oxford University, Inggris, dan hasilnya telah dipublikasikan di Jurnal Cell.

Hasil studi itu menyebutkan kalau vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan AstraZeneca mampu meredam varian Delta (B.1.617.2) dan Kappa (B.1.617.1). Kedua varian ini berkembang dari virus corona Covid-19 yang berada di balik 'tsunami' kasus di India di awal tahun ini.

Studi dilakukan dengan cara meneliti kemampuan antibodi dalam darah orang-orang yang telah menerima dosis lengkap kedua vaksin itu dalam menetralisir infeksi virus dari kedua varian itu. Dalam studi terpisah, Covid-19 varian Delta diketahui memiliki kemampuan menyebar hingga 97 persen lebih tinggi daripada varian saat awal pandemi. Sedang Kappa, 48 persen.

"Tidak ada bukti virus-virus itu bisa lolos dengan mudah, menjadikan vaksin-vaksin yang ada saat ini akan mampu menyediakan proteksi melawan turunan virus corona B.1.617," bunyi hasil studi itu merujuk kepada varian Delta dan Kappa.

Meski begitu, terkonfirmasi pula konsentrasi antibodi penetralisir yang terbentuk dalam darah berkurang jika harus melawan keduanya. "Ini yang menyebabkan beberapa infeksi masih mungkin menerobos," kata para peneliti studi itu.

Advertising
Advertising

Pekan lalu, sebuah analisis oleh Public Health England (PHE) menunjukkan kalau vaksin-vaksin Pfizer dan AstraZeneca menawarka proteksi yang cukup tinggi terhadap infeksi varian Delta yang kini berkembang mendominasi penyebaran kasus baru Covid-19 di dunia. Masing-masing terukur memberi perlindungan sekitar 90 persen.

Kedua hasil studi itu itu jelas membuat antusias pembuat vaksin. Eksekutif AstraZeneca, Mene Pangalos, dalam pernyataannya menyebut data dari Oxford University sebagai nonklinis, sedang yang dari PHE adalah analisis dari lapangan. "Kami sangat ingin melihat hasil-hasilnya karena menyediakan indikasi positif kalau vaksin kami dapat memiliki dampak signifikan terhadap varian Delta," katanya.

Tim peneliti di Oxford juga menganalisis kemungkinan re-infeksi pada orang-orang yang sebelumnya pernah positif dan telah menerima vaksinasi. Berdasarkan analisis terhadap kemampuan antibodi yang terbentuk dalam darah, risiko terinfeksi kembali oleh varian Delta terukur relatif tinggi pada individu yang sebelumnya terinfeksi virus turunan Beta (B.1.351) dan Gamma (P.1). Keduanya adalah varian yang diketahui menyebar dari Afrika Selatan dan Brasil.

Sebaliknya, infeksi sebelumnya oleh varian Alpha, atau B.1.1.7, varian yang pertama menyebar di Inggris, membangkitkan antibodi yang mampu memberi perlindungan silang yang cukup meyakinkan melawan seluruh virus yang ada di daftar Varian of Concern (Alpha, Beta, Gamma, Delta). "Menjadikannya bisa digunakan sebagai template vaksin Covid-19 generasi berikutnya karena menyediakan proteksi terluas," kata tim peneliti.

REUTERS

Baca juga:
Varian Delta dan Data Perbandingan Keganasan Virus Covid-19 Saat Ini

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

16 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

14 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya