Srikandi LIPI Hadir Bantu Peneliti Uji Klinis Obat di Indonesia

Jumat, 25 Juni 2021 21:31 WIB

Seorang wanita menyerahkan sampel uji coba klinis, kepada seorang petugas medis dari Samsung Medical Center. Untuk mengetahui apakah dirinya terjangkit penyakit MERS apa tidak, penyakit ini sangat berbahaya dan sulit dideteksi penyebarannya. Bucheon, Korea Selatan, 14 Juni 2015. SeongJoon Cho/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) resmi menghadirkan Sistem Rekam Uji Klinis Andalan Indonesia atau Srikandi berbasis web. Aplikasi ini mendukung akuisisi, manajemen, pengolahan atau analisis data, monitoring, dan audit uji klinis dengan single atau multiple center.

Dalam acara virtual pada Jumat, 25 Juni 2021, Pelaksana Harian Kepala LIPI, Agus Haryono, menjelaskan platform manajemen data uji klinis untuk multi center clinical trial (MCCT) itu sudah dikembangkan dari tahun lalu. LIPI bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), didukung ahli dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), serta diuji oleh inspektor dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

“Srikandi diharapkan dapat membantu pelaksanaan uji klinis obat di berbagai rumah sakit. Karena data-data yang dihasilkan selama uji klinis menjadi dapat tersimpan dengan rapi,” ujar Agus, Jumat

Platform Srikandi ini dipercaya mampu mempermudah tim peneliti uji klinis, sekaligus dapat mendongkrak ketertinggalan Indonesia dalam pelaksanaan uji klinis di dunia. Menurut Agus, Srikandi juga diharapkan bisa mendukung uji klinis yang menghasilkan data yang lebih sahih, dipercaya, dan kredibel.

Saat ini, Agus menambahkan, ada tiga uji klinis yang dilakukan LIPI dengan memanfaatkan Srikandi, termasuk uji klinis terapi sel punca (stem cell) dan plasma konvalesen. “Jadi saya ikut bergembira karena apa yang dikembangkan tim dapat berkontribusi,” tutur Agus.

Advertising
Advertising

Pelaksana tugas Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor, dan Zat Adiktif, BPOM, Togi J Hutadjulu, berharap Srikandi dapat mendukung pengolahan analisis data, monitoring dan audit uji klinik, serta membantu peneliti. Sehingga pelaksanaan uji klinis dapat dilakukan sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku dan memenuhi aspek saintifik.

“Serta tetap menjunjung tinggi etika penelitian sesuai dengan pedoman cara uji klinis yang baik,” kata Togi yang hadir dalam acara virtual itu.

Dalam pengembangannya, Togi berujar, BPOM telah memberikan masukan termasuk dalam workshop yang dilakukan pada 8-9 Juni 2021 lalu. Beberapa tim inspektur BPOM juga telah mengikuti pengembangannya, yang sejalan dengan rencana pengawasan pelaksanaan uji klinis BPOM.

“Semoga bisa memfasilitasi uji klinis untuk mencapai kualitas data yang baik dengan memperhatikan integritas dan keamanan data karena menyangkut data dan informasi yang bersifat rahasia antaranya tentang subjek uji klinis,” ujar Togi.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan, Srikandi akan diadopsi BRIN dan dijadikan sebagai tools standar, baik untuk peneliti dari lembaga riset, kampus, atau clinical research organization (CRO) lainnya yang melakukan uji klinis berbasis hasil riset. Menurut Handoko, banyak peneliti yang tidak paham bagaimana melakukan uji klinis sehingga produk penelitian yang dilakukan tidak benar-benar menjadi obat yang bisa digunakan.

Dia menekankan agar semua peneliti harus memenuhi dua hal untuk setiap uji klinis. Pertama, teruji secara ilmiah, yang dari sisi riset itu sudah dipublikasi di jurnal bereputasi. Kedua memenuhi standar dan regulasi dari otoritas, baik dari Kementerian Kesehatan jika yang dikembangkan alat kesehatan atau BPOM untuk obat dan pangan. “Jadi ini dua hal yang saya minta ke teman-teman peneliti untuk bisa dan harus dipenuhi,” tutur Handoko.

Baca juga:
Tim Peneliti Klaim Vaksin Nusantara Diminati di Negara Lain

Berita terkait

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

9 menit lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 jam lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

15 jam lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

20 jam lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

22 jam lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

23 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

2 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

4 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya