LIPI Hadirkan Solusi Teknologi Daur Ulang Limbah Masker Sekali Pakai

Rabu, 30 Juni 2021 11:32 WIB

Ilustrasi sarung tangan dan masker (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan masker sekali pakai penting di masa pandemi Covid-19, tapi limbahnya bisa menimbulkan masalah lingkungan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menghadirkan inovasi teknologi daur ulang limbah masker sekali pakai agar tidak menimbulkan timbunan sampah.

Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) LIPI, Akbar Hanif Dawam Abdullah, mengatakan teknologi yang digunakan cukup sederhana. Bahkan, kata dia, bisa direplikasikan secara cepat sesuai dengan desakan kebutuhan pengelolaan limbah masker disposable saat ini.

“Secara ringkas, proses daur ulang limbah masker berlangsung dalam beberapa tahapan yaitu sterilisasi, ekstrusi, dan pencetakan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 Juni 2021.

Proses ekstrusi pada suhu 170 derajat Celcius menghasilkan pellet/bijih plastik. Jika sudah menjadi biji plastik, maka daur ulang hasil limbah masker dapat dibentuk menjadi benda apapun, sesuai dengan yang diinginkan.

Namun, hanya limbah masker sekali pakai yang berasal dari kategori sampah rumah tangga yang dapat diuji coba dalam proses ini. Sementara limbah infeksius dari fasilitas pelayanan kesehatan dan rumah tangga memiliki cara khusus dalam penanganannya. “Masker yang dimaksud adalah bekas pakai masyarakat yang tidak terpapar Covid-19,” tutur Dawam.

Advertising
Advertising

Menurut Dawam, masker sekali pakai yang banyak digunakan selama masa pandemi berbahan plastik dan jenis yang banyak ditemui adalah Polipropilen (PP). Jika dibuang begitu saja, masuk bak sampah kemudian sampai ke TPA maka sama saja dengan membuang plastik ke TPA.

“Untuk itu kami menawarkan solusi recycle (daur ulang) menjadi produk-produk yang bermanfaat seperti pot hidroponik, bak sampah, kantong sampah dan lainnya,” kata dia.

Kepala LPTB LIPI, Ajeng Arum Sari, menerangkan pihaknya telah meneliti daur ulang limbah masker dengan metode ekstruksi sejak Mei 2020. Sebagai unit kerja penelitian di bidang teknologi lingkungan, LPTB terbuka bagi semua pihak yang ingin bekerja sama untuk mengatasi limbah masker sekali pakai. “Kami menawarkan solusi berupa konsep teknologi daur ulang, khusus pada masker limbah domestik, non-fasilitas pelayanan kesehatan,” ujar Ajeng.

Dia berharap dengan adanya kerja sama, pihaknya dapat berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah masker. “Kami siap membantu perumusan konsepnya hingga konsultasi teknis dengan perjanjian kerja samanya.”

Selain itu, LPTB juga melakukan alih teknologi sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Saat ini sudah ada organisasi swadaya masyarakat di bidang lingkungan yang mengajukan kerja sama dengan LPTB, yaitu Yayasan Upakara Persada Nusantara.

Baca:
Cerita Dosen Unair Dijemur 2 Jam Saat Penyekatan Jembatan Suramadu

Berita terkait

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

6 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

6 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

15 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

16 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

21 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

26 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

32 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

38 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

42 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya