Ini Perbedaan Pupuk Bokashi dengan Pupuk Kompos

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 1 Juli 2021 18:30 WIB

Pupuk kompos. TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO.CO, JakartaPupuk bokashi dikenal memiliki segudang manfaat bagi tanaman. Manfaat tersebut datang dari banyaknya jumlah mikroorganisme yang terkandung di dalamnya. Mikroorganisme tersebut berperan sebagai dekomposer yang efektif bagi bahan organik di dalam tanah sehingga jumlah unsur hara pun melimpah.

Meskipun demikian, tidak hanya pupuk bokashi saja yang mengandung mikroorganisme, tetapi juga pupuk kompos. Hal ini membuat pupuk bokashi dan pupuk kompos menjadi sulit dibedakan. Terlebih, keduanya juga sama-sama pupuk organik. Lantas, apa yang sebenarnya membedakan pupuk bokashi dengan pupuk kompos?

Dilansir dari laman resmi Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian RI, pupuk bokashi merupakan salah satu jenis pupuk kompos. Sebab, sebagaimana pupuk kompos, pupuk bokashi juga merupakan pupuk yang terdiri dari bahan-bahan organik terfermentasi. Perbedaan antara pupuk kompos dan pupuk bokashi adalah proses fermentasinya.

Pupuk kompos, pada umumnya, terfermentasi secara alami oleh mikroorganisme maupun makroorganisme. Tujuan penggunaan pupuk kompos adalah untuk mengubah struktur, sifat, maupun zat kimia tanah. Oleh karenanya, tanaman dapat tumbuh subur.

Sementara itu, pupuk bokashi merupakan pupuk kompos yang proses fermentasinya dibantu oleh effective microorganism (EM4). EM4 ini mengandung banyak mikroorganisme di dalamnya. Akibatnya, proses fermentasi pupuk bokashi lebih cepat dibandingkan pupuk kompos.

Advertising
Advertising

Manfaat yang diberikan oleh pupuk bokashi pun berbeda dengan pupuk kompos. Apabila pupuk kompos hanya bertujuan untuk mempengaruhi sifat tanah saja, pupuk bokashi bertujuan untuk memengaruhi pertumbuhan tanaman secara langsung. Sebagaimana dilansir dari Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, pupuk bokashi mampu memengaruhi jumlah unsur hara tanah sehingga tanaman menjadi lebih subur.

Perbedaan antara pupuk bokashi dan pupuk kompos juga terlihat dari sifat masing-masing pupuk. Perbedaan ini disebabkan oleh proses fermentasi yang berbeda. Sebagaimana dilansir dari Badan Pengkajian Teknologi Pertanian, proses fermentasi pupuk bokashi yang melibatkan EM4 melibatkan 80 genus mikroorganisme sekaligus. Akibatnya, hasil fermentasi oleh EM4 membuat pupuk bokashi tidak panas, tidak berbau busuk, dan tidak mengandung hama dan penyakit bagi tanaman. Hal ini berbeda dengan beberapa pupuk kompos yang menimbulkan bau busuk.

Dengan berbagai keunggulannya, pupuk bokashi bisa menjadi alternatif pupuk kompos. Meskipun demikian, pupuk bokashi baru digunakan oleh sedikit petani Indonesia. Sosialisasi terkait pupuk bokashi harus digencarkan.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Mengenal Manfaat dan Cara Membuat Pupuk Bokashi

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

7 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

7 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

7 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

10 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

14 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya