Laboratorium di Yogya Bicara Target Testing di PPKM Darurat: Semoga ...

Jumat, 2 Juli 2021 22:28 WIB

Ilustrasi tes usap atau swab antigen Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pesimistis dengan target berlipat dari pemerintah pusat untuk penguatan testing, tracing, treatment Covid-19 seperti yang tercantum dalam kebijakan Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. "Semoga kami mampu," ujar Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit DIY, Irene, Jumat 2 Juli 2021.

Irene menuturkan, di DIY ada setidaknya 17 laboratorium yang dipakai untuk menguji sampel Covid-19. Dari jumlah itu terbagi enam laboratorium dikelola pemerintah, dua laboratorium oleh TNI/Polri, dan sembilan milik. "Dari 17 laboratorium, yang saat ini kapasitasnya tertinggi untuk menguji sampel hanya kami, yakni 1.000 -1.100 sampel sehari," kata dia.

Sementara, dalam PPKM Darurat yang dituangkan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2021, pemerintah pusat meminta DIY meningkatkan testing sesuai dengan tingkat positivity rate mingguan wilayah itu. Dari beleid itu, menurut Irene, pemerintah pusat mematok target yang melampui kemampuan sarana yang ada.

Pemerintah pusat mematok target jumlah sampel orang yang diperiksa atau lacak per hari untuk Kabupaten Sleman sebanyak 2.712 orang, untuk Kabupaten Bantul 2.251 orang, Kulonprogo 949 orang, Kota Yogyakarta 952 orang, dan Kabupaten Gunungkidul 548 orang. Jika diakumulasi, dalam sehari pusat manargetkan setidaknya 7.412 orang atau sampel ditest/tracing di DIY.

"Jika saja ada lima laboratorium berkapasitas bisa memeriksa 1.000 sampel per hari, DIY baru bisa dapat 5.000 dan sisanya bisa dikombinasi dengan pemeriksaan lewat antigen," kata Irene. Sayangnya, dia menambahkan, dari 17 laboratorium yang ada, hanya laboratorium balai besar yang mampu memeriksa 1.000 sampel per hari.

Advertising
Advertising

Yang lain, dia hanya mengatakan, "kapasitasnya belum merata." Balai besar dipastikannya angkat tangan jika kapasitasnya dipaksa untuk menutup sisa target itu. "Jangan BBTKLPP sendiri, seharusya laboratorium lain yang besar ditingkatkan kapasitas jadi 1.000 sampel sehari," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo juga pesimistis dengan target testing yang dibebankan pusat untuk Sleman yakni 2.712 orang sehari. "Kemampuan testing kami rata-rata sehari hanya 800 orang," kata Joko.

Joko akhirnya hanya mengatakan akan berusaha sebisa mungkin memenuhi target PPKM Darurat itu. Menurutnya, agar bisa memenuhi target pusat itu ketersediaan rapid antigen kit harus cukup tersedia dan dan laboratorium pemeriksa PCR siap. "Masalahnya kit antigen cukup tidak, laboratoriumnya siap atau tidak?" kata Joko.

Baca juga:
Covid-19 di Eropa Meningkat Lagi, Laga Euro 2020 Picu Superspreader?

Berita terkait

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

16 jam lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

3 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

9 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya