WHO: Kasus Covid-19 Naik 10 Persen, Dominasi Varian Delta di Eropa pada Agustus

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 3 Juli 2021 04:15 WIB

Suasana sidang pleno bulanan di Parlemen Eropa yang terlihat sepi akibat wabah corona (COVID-19), di Brussels, Belgia, 10 Maret 2020. Parlemen Eropa mempersingkat sidang pleno bulanan menyusul penyebaran virus Corona yang tengah mewabah di beberapa negara di Eropa. REUTERS/Johanna Geron

TEMPO.CO, Kopenhagen - Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge pada Kamis, 1 Juli 2021, menyebut peningkatan aktivitas sosial, perjalanan, pertemuan, dan pelonggaran pembatasan sosial sebagai penyebab utama berakhirnya 10 pekan penurunan jumlah kasus Covid-19 di Eropa.

"Pekan lalu, jumlah kasus naik 10 persen. Ini terjadi dalam konteks situasi yang berkembang cepat, salah satunya kemunculan variant of concern baru, varian Delta, dan fakta bahwa di kawasan yang meski ada upaya luar biasa dari negara-negara anggotanya, jutaan orang masih tetap belum divaksinasi," kata Kluge dalam konferensi pers daring di Kopenhagen.

Dia menambahkan, "varian Delta dengan sangat cepat telah menyalip varian Alpha melalui jalur penularan yang beragam dan berulang, dan hal ini telah menyebabkan peningkatan rawat inap dan kematian."

Menurut Klug, wilayah yang berada di bawah WHO Eropa diperkirakan akan didominasi varian Delta pada Agustus nanti. Dia memperingatkan bahwa kemunculan varian baru, defisit dalam penerimaan vaksin, dan peningkatan pertemuan sosial akan menyebabkan gelombang baru rawat inap dan kematian yang tinggi sebelum musim gugur di kawasan tersebut.

Untuk mengatasi lonjakan yang diperkirakan terjadi, Kluge kembali meminta kawasan tersebut agar tetap disiplin dan mengimbau warga untuk menerima vaksin ketika ditawarkan.

Advertising
Advertising

"Vaksin efektif melawan varian Delta. Bukan dengan satu dosis melainkan dua dosis. Penundaan dalam vaksinasi dapat membahayakan nyawa dan perekonomian, dan semakin lambat kita memvaksinasi, semakin banyak varian yang akan muncul."

Kluge juga menyesalkan ketimpangan yang nyata dalam kesetaraan vaksin antara negara kaya dan miskin di Eropa. Menurutnya, tidak bisa diterima bahwa cakupan vaksin di seluruh kawasan itu hanya 24 persen. "Angka ini jauh dari cakupan 80 persen yang direkomendasikan untuk populasi orang dewasa," ujarnya.

"Dengan angka-angka ini, tidak ada tempat di mana pandemi akan berakhir, dan akan sangat keliru bagi siapa pun, baik warga maupun pembuat kebijakan, untuk berpikir demikian."

Khawatir turnamen EURO 2020 saat ini bakal menjadi tempat penyebaran virus, Kluge pun mengulangi pesannya untuk waspada dan meminta semua penonton memakai masker, terutama di dalam ruangan dan di tengah kerumunan. Pasalnya, sejumlah penonton di seluruh kawasan tersebut dilaporkan terpapar virus ketika kembali ke negara asal mereka.

"Taruhannya masih tinggi. Perkembangan Covid-19 dalam beberapa pekan dan bulan mendatang tergantung pada keputusan dan tindakan yang kita ambil sebagai individu, komunitas, dan sebagai pemerintah pada saat ini dan pada pekan-pekan mendatang, solidaritas pasti menunjukkan hasil!" ujar Kluge.

XINHUA | ANTARA

Baca:
Pengantre Vaksinasi Covid-19 di RSHS Bandung 60 Ribu Orang

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

7 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

8 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

8 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya