Dari Survei Antibodi Covid-19 di Jakarta: Virus Menginfeksi Semua Usia
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Zacharias Wuragil
Rabu, 14 Juli 2021 01:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Survei serologi prevalensi antibodi positif SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, di DKI Jakarta menegaskan infeksi virus itu menyasar segala usia. Kelompok lansia tak lagi menjadi yang paling rentan di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini.
Hasil survei itu menunjukkan kasus infeksi menyebar ke berbagai usia, mulai dari balita hingga labih dari 60 tahun. “Paling banyak itu pada usia muda 30-39 tahun, tapi kasusnya tersebar di semua usia,” tutur epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono.
Pandu adalah anggota tim yang terlibat dalam survei tersebut. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI melakukan survei itu bersama Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, dan CDC Indonesia. Pernah merilisnya beberapa hari lalu, Pandu membeberkan kembali hasil-hasilnya dalam acara virtual, Selasa malam, 13 Juli 2021.
Pandu Riono dkk melakukan survei berbasis populasi dengan metode sampling stratified multistage sampling design. Jumlah sampel yang terkumpul ada 4.919 atau 98,4 persen dari target awal sebanyak 5.000 orang.
Sampel tersebut tersebar di 100 kelurahan di enam wilayah (5 kota dan 1 kabupaten) di DKI Jakarta. Pengumpulan data dan spesimennya dilakukan mulai 15-31 Maret 2021, dan deteksi antibodi virus menggunakan tes tetracore-luminex yang cukup akurat.
Hasilnya disimpulkan bahwa 44,5 persen penduduk Jakarta sudah pernah terinfeksi Covid-19, terbukti dari antibodi yang ditemukan diproduksi dalam tubuhnya. “Dari hampir setengah penduduk Jakarta yang terinfeksi Covid-19 itu, perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Persentasinya 47,9 persen untuk perempuan, dan 41 persen laki-laki,” kata Pandu.
Prevalensi antibodi positif SARS-CoV-2 ditemukan relatif merata berdasarkan kabupaten/kota di Jakarta. Prevalensi pada periode pengambilan sampel itu didapati paling banyak di Jakarta Pusat sebanyak 53,7 persen; Jakarta Barat 45,4 persen; Jakarta Utara 44,5 persen; Jakarta Selatan 44,4 persen; dan Jakarta Timur 40,9 persen.
Bahkan di Kepulauan Seribu, prevalensi yang menunjukkan jumlah populasinya pernah terinfeksi Covid-19 itu juga cukup besar, yakni 39,3 persen.
Peneliti lainnya yang terlibat dalam survei, juga dari FKM UI, Iwan Ariawan, menerangkan, tim peneliti menganalisis data berdasarkan desain sampel yang digunakan. Hasil kemudian dikalibrasi dengan estimasi jumlah penduduk berdasarkan wilayah kabupaten/kota, jenis kelamin, dan kelompok umur.
“Kami melakukan estimasi standard error dengan mempertimbangkan klaster atau RW dan strata,” ujar Iwan tentang survei antibodi Covid-19 yang diklaim yang terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia tersebut.
Baca juga:
Covid-19: Terpapar Belum Tentu Terinfeksi, Gejala Bisa Bermanfaat