Arkeolog Temukan Fosil Kayu Berusia 15 Juta Tahun di Kampung Abar Jayapura

Senin, 19 Juli 2021 17:33 WIB

Fosil kayu berusia 15 juta tahun ditemukan di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua. Kredit: Balai Arkeologi Papua

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Balai Arkeologi Papua menemukan fosil kayu di perbukitan sebelah barat Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua. Fosil kayu ini tepatnya ditemukan pada ketinggian 162 mdpl, dan diperkirakan berasal dari Zaman Pertengahan Miosen atau 15 juta tahun yang lalu.

Menurut arkeolog Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, untuk mencapai lokasi ditemukannya fosil kayu ini, tim peneliti berjalan kaki menyusuri kampung tersebut. Kemudian dilanjutkan mengikuti jalan setapak yang mendaki bukit yang seluruh permukaannya berupa savana.

“Perjalanan membutuhkan waktu sekitar satu jam di bawah terik matahari, tanpa ada satu pun pohon peneduh,” ujar dia kepada Tempo, Senin, 19 Juli 2021.

Lokasi ditemukannya fosil kayu berusia 15 juta tahun di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua. Kredit: Balai Arkeologi Papua

Setelah melewati puncak bukit, kata Hari, warga mengambil tanah liat bahan gerabah, kemudian tiba di lokasi ditemukannya fosil kayu. Fosil kayu ini ditemukan pada lapisan tanah yang tergerus oleh air hujan.

Advertising
Advertising

Bentuknya berupa batang pohon, berwarna coklat, tampak serat-serat kayu yang sudah membatu. Fosil ini ditemukan pada lapisan tanah berwarna liat, bercampur dengan kerikil batu kapur.

“Secara geologi, fosil kayu ini berada pada jenis lapisan tanah yang sama dengan lapisan ditemukannya fosil moluska laut di kawasan Danau Emfote atau Danau Love,” tutur Hari.

Arkeolog lulusan Universitas Udayana itu menambahkan, fosil ini diperkirakan bagian dari proses geologi terbentuknya Danau Sentani jutaan tahun yang lalu. Menurut Naftali Felle, kepala suku Abar, pada 2015 ketika musim batu akik, warga Kampung Abar mencari fosil kayu ini untuk dijual sebagai bahan batu akik.

Bahkan ketika Menteri Pariwisata pada saat itu, Arief Yahya, berkunjung, warga Kampung Abar memberikan cinderamata berupa batu akik fosil kayu. “Saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Abar pada 20 Juni 2015,” kata Naftali.

Baca:
Ada Fosil Kerang Laut di Kawasan Bukit Danau Emfote Papua, Dulu Lautan?

Berita terkait

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

3 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

4 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

4 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

5 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

5 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

10 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

11 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

13 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

14 hari lalu

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

14 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya