Karena Daging Sapi dan Kedelai, Amazon Berubah Jadi Penghasil Emisi Karbon?

Reporter

Tempo.co

Jumat, 23 Juli 2021 09:50 WIB

Sebidang hutan Amazon terbakar saat ditebangi oleh penebang dan petani dekat Apui, Negara Bagian Amazonas, Brasil 8 Agustus 2020. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Jakarta - Hutan Amazon dikenal sebagai penyerap karbon. Namun, setelah terjadi deforestasi besar-besaran dengan diikuti perubahan iklim, amazon justru berubah menjadi penghasil karbon.

Dilansir dari penelitian yang diketuai oleh Luciana V. Gatti, peneliti di Institut untuk Penelitian Luar Angka di Brazil, dalam jurnal Nature berjudul “Amazonia as a Carbon Source Linked to Deforestation and Climate Change”, jumlah emisi yang dilepaskan Amazon mencapai 1 miliar ton karbon dioksida per tahun.

Sebagian besar emisi disebabkan oleh kebakaran, banyak diantaranya disengaja untuk membuka lahan untuk produksi daging sapi dan kedelai. Namun, tanpa kebakaran pun, suhu yang lebih panas dan kekeringan menjadikan wilayah tenggara Amazon menjadi sumber karbon dioksida, bukan lagi penyerap karbon.

Penelitian itu menggunakan pesawat kecil untuk mengukur tingkat CO2 hingga 4.500 meter di atas hutan selama satu dekade terakhir, menunjukkan bagaimana seluruh Amazon telah berubah.

Penelitian ini juga melibatkan pengambilan 600 profil vertikal CO2 dan karbon monoksida, yang dihasilkan oleh kebakaran, di empat lokasi Amazon Brazil dalam rentang waktu 2010-2018.

Advertising
Advertising

Peneliti menemukan bahwa kebakaran menghasilkan 1,5 miliar ton CO2 per tahun; dan hanya 0,5 miliar ton dihilangkan oleh pertumbuhan hutan. Sementara itu, 1 miliar ton yang tersisa terperangkap di atmosfer tersebut setara dengan emisi tahunan Jepang, pencemar terbesar kelima di dunia.

Menurut Gatti, berkurangnya tanaman di Amazon menyebabkan frekuensi hujan berkurang dan suhu yang lebih panas. Akibatnya, musim kering pun menjadi lebih parah bagi ekosistem hutan yang tersisa. “Ini semacam lingkaran setan yang membuat hutan lebih rentan terhadap kebakaran yang tidak terkendali,”ujar Gatti.

Menurut Gatti, harus ada kesepakatan global untuk menyelamatkan Amazon. Hal ini karena sebagian besar kayu, daging sapi, dan kedelai dari Amazon diekspor dari Brazil. “Bayangkan jika kita bisa mencegah kebakaran di Amazon—hutan itu akan menjadi penyerap karbon. Namun kita malah melakukan sebaliknya, yakni mempercepat perubahan iklim,” kata Gatti

Studi sebelumnya juga mengindikasikan Amazon perlahan menjadi sumber CO2 berdasarkan data satelit, yang dapat terhambat oleh tutupan awan, atau pengukuran tanah dari pohon, yang hanya dapat menutupi sebagian kecil dari wilayah Amazon yang luas.

Sejak 1960, pohon dan tanaman lainnya menyerap seperempat dari semua emisi bahan bakar fosil. Sebagai hutan tropis terbesar, Amazon memiliki peran utama. “Kehilangan kekuatan menangkap CO2 adalah peringatan nyata bahwa pengurangan emisi dari bahan bakar fosil lebih mendesak dari sebelumnya,” tulis Gattti seperti dikutip oleh Tempo dari artikelnya, Kamis 22 Juli 2021.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Eks Wapres AS Anggap Kebakaran Hutan RI Lebih Parah dari Amazon

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

23 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

9 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

11 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

15 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya