Pulmonologi Buktikan Tuberkulosis Sudah Ada Jauh Sebelum Candi Borobudur

Reporter

Tempo.co

Jumat, 23 Juli 2021 17:26 WIB

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Laman DocDoc, menyebutkan pulmonologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran dan subspesialisasi dari ilmu kedokteran penyakit dalam. Pulmonologi mencakup pengobatan penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Cabang ilmu ini berkaitan dengan seluruh gangguan paru-paru, saluran pernapasan atas, rongga dada, dan dinding dada. Pulmonologi juga berkaitan dengan masalah yang menyerang hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.

Pulmonologi pun merupakan bagian dari pengobatan perawatan intensif karena melibatkan mesin penunjang hidup (life support) dan ventilasi mekanik bagi pasien yang membutuhkannya. Selain itu, cabang ilmu ini juga dikenal sebagai pneumologi dan pengobatan pernapasan.

Dilansir dari laman Siloam Hospitals, beberapa lingkup Pulmonologi yaitu:

  1. Asma
  2. Penyakit Paru Obstruktif Paru (PPOK)
  3. Sleep Apnea
  4. Nodul Paru dan Kanker Paru
  5. Pneumonia
  6. Tuberkulosis

Sedangkan Perawatan & Layanannya sendiir mencakup:

  1. Bronkoskopi
  2. Tes latihan untuk asma
  3. Pengujian fungsi paru
  4. Pemutaran paru-paru
  5. Tekanan airway positif
  6. Tes fungsi paru, dan
  7. Bedah toraks

Sejarah Pulmonologi di Indonesia sendiri cukup panjang. Dikutip dari laman FK UI, penyakit paru sama tuanya dengan umur umat manusia. Menurut de Langen dan van Joost, dugaan tertua tentang penyakit ini di Indonesia berupa gambaran relief yang terdapat pada Candi Borobudur. Relief itu menggambarkan penderita tuberkulosis, yang menunjukkan bahwa tuberkulosis telah ada di antara mereka pada saat Candi Borobudur dibangun.

Advertising
Advertising

Penemuan mikroskopis basil tuberkulosis oleh Robert Koch tahun 1882 merupakan langkah yang sangat maju untuk memastikan diagnosis tuberkulosis. Sebagian besar kasus tuberkulosis tidak ditemukan kuman dalam dahak sehingga peran foto toraks sangat membantu. Dengan alat Röntgen yang menggunakan sinar-x dapat dilihat berbagai gambaran kelainan di paru. Semenjak tahun 1926 alat Röntgen digunakan secara luas untuk menegakkan diagnosis kelainan paru.

Sekitar 1930, Stichting Centrale voor Tuberculose Bestrijding (SCVT) didirikan di Indonesia dan diresmikan oleh Ny. de Jonge (istri Gubernur Jenderal Belanda pada waktu itu). Dokter pertama yang memimpin SCVT adalah dokter Van der Plaats, seorang ahli radiologi (röntgenoloog). Di bawah pimpinan dokter Van der Plaats dimulailah pemberantasan tuberkulosis paru di Indonesia secara besar-besaran. Para ahli penyakit paru menerima kenyataan bahwa berdirinya SCVT pada 1930 merupakan permulaan berkembangnya pulmonologi di Indonesia.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: Imunoterapi, Alternatif Pengobatan Kanker Paru-paru

Berita terkait

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

7 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

12 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

13 hari lalu

Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

Berikut cara yang benar untuk mencuci handuk mandi agar tetap bersih, segar, dan bebas dari kuman dilansir dari Saatna.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

18 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

18 hari lalu

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

Jumlah kunjungan wisatawan di Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, plus Teater Pentas Ramayana dan TMII sebanyak 243.821 orang.

Baca Selengkapnya

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

18 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

23 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

29 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

Candi Prambanan Diprediksi Lebih Banyak Dikunjungi Wisatawan Dibanding Borobudur, Ini Alasannya

31 hari lalu

Candi Prambanan Diprediksi Lebih Banyak Dikunjungi Wisatawan Dibanding Borobudur, Ini Alasannya

Candi Prambanan diprediksi bakal dikunjungi sekitar 134 ribu wisatawan selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Cek, Ini Sederet Atraksi di Candi Prambanan hingga Borobudur selama Libur Lebaran

32 hari lalu

Cek, Ini Sederet Atraksi di Candi Prambanan hingga Borobudur selama Libur Lebaran

Selama libur Lebaran, ada Kelana Cerita yang meliputi empat event turunan yakni Pasar Medang, Cipta Aksara, Sasana Kriya, dan Bhuvana Java.

Baca Selengkapnya