Lampaui Stroke, Covid-19 Bisa Turunkan IQ Pasien hingga 7 Poin

Selasa, 27 Juli 2021 07:15 WIB

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Studi yang dilakukan Imperial College London, Inggris, mengungkap pasien yang telah sembuh dari Covid-19 cenderung memiliki hasil tes kecerdasan lebih rendah dan menguatkan pengaruh gejala Long Covid brain fog. Terutama bagi pasien yang lebih parah, pengurangan kemampuan kognitif yang ditemukan substansial.

Ketua tim studi, Adam Hampshire, menjelaskan, secara kebetulan pandemi meningkat di Inggris ketika dirinya mengumpulkan data kesehatan kognitif dan mental dalam skala yang sangat besar sebagai bagian dari kolaborasi BBC2 Horizon, Great British Intelligence Test. Hampshire adalah profesor di Laboratorium Komputasi, Kognitif, dan Neuroimaging Klinis di Imperial College London.

Dia menerangkan, tes terdiri dari serangkaian tugas yang dirancang mengukur berbagai dimensi kemampuan kognitif untuk aplikasi baik dalam sains warga maupun penelitian klinis. “Sejumlah kolega menunjukkan ini memberikan kesempatan untuk mengumpulkan data penting tentang bagaimana pandemi dan penyakit mempengaruhi kesehatan mental dan kognisi,” ujar dia, seperti dikutip dari Psy Post, 24 Juli 2021.

Hampshire memperluas penelitian untuk memasukkan informasi tentang Covid-19 dan dampak pandemi pada kehidupan sehari-hari secara lebih umum. Hampshire dan timnya menganalisis data dari 81.337 peserta yang menyelesaikan tes kecerdasan antara Januari dan Desember 2020.

Dari seluruh sampel, 12.689 orang melaporkan bahwa mereka pernah terinfeksi Covid-19, dengan berbagai tingkat keparahan pernapasan. Setelah mengontrol faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, kidal, bahasa ibu, tingkat pendidikan, dan variabel lainnya, para peneliti menemukan mereka yang tertular Covid-19 cenderung berkinerja buruk pada tes kecerdasan dibandingkan dengan mereka yang tidak tertular.

Advertising
Advertising

Dan defisit terbesar diamati pada tugas-tugas yang membutuhkan penalaran, perencanaan, dan pemecahan masalah. “Ini sejalan dengan laporan Long Covid, di mana 'kabut otak', kesulitan berkonsentrasi, dan kesulitan menemukan kata-kata yang benar adalah hal biasa," tutur para peneliti.

Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa sebagian besar penyintas Covid-19 dipengaruhi oleh komplikasi neuropsikiatri dan kognitif. Hampshire mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati, karena sepertinya virus dapat mempengaruhi kognisi.

“Kami tidak sepenuhnya memahami bagaimana, mengapa, atau untuk berapa lama, tapi kami sangat perlu mencari tahu. Sementara itu, jangan mengambil risiko yang tidak perlu dan segera lakukan vaksinasi,” tutur Hampshire.

Tingkat kinerja kognitif yang rendah juga dikaitkan dengan tingkat keparahan penyakit. Mereka yang dirawat di rumah sakit dengan ventilator menunjukkan defisit terbesar. Defisit yang diamati untuk pasien Covid-19 yang telah memakai ventilator disebutkan setara dengan penurunan IQ 7 poin.

Defisit bahkan lebih besar dari defisit yang diamati untuk individu yang sebelumnya menderita stroke dan yang melaporkan ketidakmampuan belajar. "Saya pikir adil untuk mengatakan kita yang telah menganalisis data seperti ini agak gugup dengan keputusan untuk membiarkan pandemi berjalan dengan sendirinya di Inggris," kata Hampshire.

Penelitian ini sebagian besar menggunakan metodologi cross-sectional, membatasi kemampuan menarik kesimpulan tegas tentang sebab dan akibat. Sampel yang besar dan beragam secara sosial ekonomi memungkinkan peneliti mengontrol berbagai macam variabel yang berpotensi ikut berperan, termasuk kondisi yang ada sebelumnya.

Peringatan utamanya, kata Hampshire, adalah bahwa kita tidak tahu apa dasar mekanistik dari asosiasi kognisi Covid-19 yang diamati. Juga tidak tahu berapa lama dampak apapun pada kognisi dapat bertahan. “Kami menyediakan teknologi penilaian dalam serangkaian penelitian sekarang ini untuk mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan itu,” ujar Hampshire yang penelitiannya diterbitkan dalam The Lancet jurnal EClinicalMedicine itu.

PSY POST | THE LANCET

Baca juga:
Survei Identifikasi 203 Gejala Long Covid, Ada Kuping Berdenging

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya