612 Pasien Covid-19 Antre Plasma Konvalesen di PMI Kota Bandung

Kamis, 29 Juli 2021 16:17 WIB

Warga penyintas Covid-19 menunggu untuk mendonorkan plasma konvalesen di Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Juli 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Bandung - Kebutuhan plasma konvalesen terus meningkat. Ratusan pendonor plasma konvalesen di PMI Kota Bandung harus antre panjang untuk membantu pasien Covid-19. “Antrenya sampai hari ini 612 pasien yang menunggu,” kata Humas PMI Kota Bandung Budi Wandiana, Kamis, 29 Juli 2021.

Pasien Covid-19 yang menunggu donor plasma itu berdomisili di Bandung dan beberapa daerah lain. Para pendonor harus antre menunggu penjadwalan donor. “Kalau lihat dari antrean jumlah mesinnya kurang,” ujarnya.

Total ada enam unit mesin yang dipakai untuk mengolah plasma darah, sebuah di antaranya dipakai untuk mengolah trombosit. Karena keterbatasan mesin itu, maksimal hanya bisa 25-30 orang pendonor plasma konvalesen yang dilayani setiap hari. “Tidak semua unit tranfusi darah mengolah plasma konvalesen,” kata Budi.

Mesin yang dipakai untuk mengolah plasma di PMI Kota Bandung sebelumnya dipakai untuk pengambilan keping darah atau trombosit.

Donor plasma konvalesen merupakan metode pengambilan darah plasma dari penyintas Covid-19 sebagai terapi untuk pasien Covid-19 yang sedang dirawat. Syarat pendonor itu sudah sembuh dari Covid-19, sehat, bebas gejala selama 14 hari setelah sembuh, memperlihatkan hasil tes cepat PCR negatif.

Advertising
Advertising

Kriteria lain berat badan pendonor minimal 55 kilogram, berusia 18-60 tahun, disarankan lelaki atau bisa juga perempuan yang belum pernah hamil, dan tidak menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir. Lebih diutamakan yang pernah mendonorkan darah.

Situasi berbeda di bagian donor darah biasa. Selama masa pandemi, persediaan labu darah di PMI Kota Bandung selalu tipis. Terlebih ketika masa pembatasan kegiatan masyarakat. “Stok labu darah menurun sampai 60 persen dari kondisi normal,” kata Budi.

Sebelum pandemi, stok labu darah di PMI Kota Bandung mayoritas berasal dari kegiatan donor darah massal di berbagai instansi, perumahan, juga lingkungan tempat ibadah. Kondisi itu membuat keluarga pasien harus mencari atau membawa pendonor sendiri.

Pendonor darah biasa atau reguler ke Palang Merah Indonesia (PMI) tidak disyaratkan harus sudah divaksin Covid-19. Justru kalau sudah divaksin malah tidak bisa langsung mendonorkan darah. “Yang belum divaksin bisa langsung saja donor darah biasa,” kata Budi.

Sebelumnya beredar informasi bahwa pendonor darah biasa disyaratkan sudah divaksin Covid-19. Menurut Budi, pendonor yang baru divaksin sekali harus menunggu sampai vaksinasi kedua. Setelah vaksin kedua, pendonor harus menunggu waktu lagi sampai 14 hari kemudian. “Kalau yang sudah divaksin jadi lebih lama untuk donor darah biasa,” ujarnya.

Baca:
Capaian Vaksinasi Rendah, Sleman: Stok Vaksin Tak Selalu Siap

Berita terkait

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

12 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

16 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

2 hari lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

2 hari lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

4 hari lalu

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

5 hari lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

5 hari lalu

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

Top 3 dunia pada 13 Mei 2024, di antaranya berita pasien penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama meninggal

Baca Selengkapnya