Rumah Sakit Sayap untuk Atasi Lonjakan Pasien Covid-19 di Yogya

Jumat, 30 Juli 2021 07:00 WIB

Pasien menjalani perawatan di tenda darurat yang dijadikan ruang IGD RSUP Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 30 Juni 2021. Rumah sakit ini telah menerina bantuan 100 oksigen tabung dari Kepolisian Daerah Yogyakarta pada Ahad pukul 00.15 WIB dini hari. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungkap rencana rumah sakit sayap. Mekanisme itu diyakini yang paling mungkin diterapkan untuk mengatasi ledakan pasien Covid-19 sepanjang Juli ini.

"Konsep rumah sakit sayap membantu agar pasien Covid-19 tidak menunggu terlalu lama di rumah sakit rujukan utama dan beban rumah sakit itu juga menjadi tidak terlalu berat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo, Kamis 29 Juli 2021.

Dengan mekanisme ini, pasien Covid-19 tak harus menunggu selama 14 hari di rumah sakit rujukan utama sampai kondisinya benar-benar sembuh. Jika pada hari 10 sudah membaik, ia bisa langsung dipindahkan ke rumah sakit sayap untuk perawatan lanjutan.

Tempatnya di rumah sakit rujukan utama bisa lalu untuk menangani pasien lain yang kondisinya berat atau kritis namun belum mendapat pertolongan. Beberapa contoh rumah sakit sayap di Sleman ini antara lain shelter Madriyah Islamic Center sebagai sayap RSUP Dr. Sarjito. Sementara Gedung Uci dan Wisma Kagama UGM menjadi sayapnya Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM.

"Saat ini memang permintaan perawatan di rumah sakit tetap ada, tetapi tidak setinggi awal Juli," kata Joko sambil menambahkan, "Dengan kapasitas ranjang yang ada saat ini, Sleman masih bisa menampung pasien yang rujukan maupun yang langsung ke IGD."

Advertising
Advertising

Joko mengatakan, perkembangan kapasitas ranjang untuk rumah sakit kritikal di Sleman dari semula 56 unit sudah ditambah menjadi 224 unit. Kemudian untuk ranjang non kritikal dari 58 unit sudah dinaikkan menjadi 95 unit.

Gugus Tugas Covid-19 DIY mencatat situasi Covid-19 di wilayah itu pada Kamis, 29 Juli 2021, terjadi penambahan sebanyak 1.920 kasus. Jumlah yang meninggal bertambah 58 sehingga total kasus meninggal menjadi 3.232 orang.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan saat ini tengah mengupayakan penambahan shelter untuk isolasi pasien positif Covid-19 DIY. “Untuk saat ini, terdapat 55 shelter yang dikelola Dinas Sosial DIY dengan daya tampung sebanyak 2.407 orang,” kata Sultan, Kamis.

Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan bahwa Pemda DIY tengah menindaklanjuti penggunaan fasilitas yang dapat digunakan untuk shelter. "Kebutuhan kita setidaknya daya tampung 3.000 orang, sesuai dengan arahan pusat, dan sekarang kan baru 2.000-an,” kata Aji.

Sudah ada beberapa gedung yang diproses fasilitas operasionalnya namun belum difungsikan sebagai shelter untuk pasien isolasi mandiri Covid-19. Seperti Gedung BBWS, Asrama Mahasiswa UNY, Asrama Mahasiswa UGM, Gedung PIAT UGM, serta Asrama Kementerian PUPR di Maguwoharjo, Sleman.

Berita terkait

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

1 jam lalu

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

UKT bagi mahasiswa Kedokteran dikenal paling mahal di antara jurusan lain. Ternyata hal ini bergantung pada kebutuhan terhadap alat praktik, lokasi kampus, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

5 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

6 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

14 jam lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

14 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

17 jam lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

19 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

20 jam lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

20 jam lalu

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

UGM menyediakan kuota 1.010 calon mahasiswa baru melalui jalur International Undergraduate Program (IUP) pada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya