Guru Besar Unair Identifikasi Varian Covid-19 yang Lebih Mengkhawatirkan

Sabtu, 31 Juli 2021 11:36 WIB

Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair) Chairul Anwar Nidom telah mengidentifikasi Covid-19 varian baru yang disebutnya lebih mengkhawatirkan. Temuan itu berdasarkan data analisis bioinformatik yang berasal dari GISAID Initiative—organisasi nirlaba internasional yang mempelajari genetika virus.

Menurut Nidom, pihaknya di Laboratoriun Profesor Nidom Foundation (PNF) sudah menengarai terkait dengan munculnya varian baru. “Tapi bukan Delta Plus, di kami namanya B1446.2B,” ujar Nidom saat dihubungi Jumat malam, 30 Juli 2021, sambil menambahkan bahwa varian itu termasuk dalam varian Delta, selain B1617.2 dan B1617.1

Nidom menjelaskan, varian ini memiliki struktur delesi—mutasi yang berefek merusak pada protein yang dihasilkan, lebih daripada substitusi. Menariknya, kata dia, B1446.2B memiliki isolat protein yang berasal dari Indonesia, bukan impor. “Jadi mutasi virus akibat tekanan yang terjadi di alam Indonesia, dan lebih mengkhawatirkan dari varian Delta lainnya,” tutur dia.

Dari segi karakter virus, dia mengatakan varian jenis Delta ini secara umum memiliki percepatan perbanyakan diri dalam tubuh inang yang sangat tinggi. Jadi, jika dites polymerase chain reaction (PCR), nilai batas ambang siklus virus (CT Value) rendah antara 10-18, bahkan ada yang di bawah 10 (semakin rendah angkanya, semakin tinggi jumlah virusnya atau per satuan waktu replikasinya lebih banyak).

Namun anehnya, Ketua Tim PNF itu menambahkan, jika ditanam di sel kultur—biakan sel yang digunakan untuk menumbuhkan virus yang berasal dari spesimen swab nasofaring atau trachea—agak sulit tumbuh.

Advertising
Advertising

Jadi, setelah PCR positif, umumnya virus itu sudah tumbuh di dalam biakan sel karena punya reseptor khusus. Artinya, profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Unair itu berujar, ada dua kemungkinan, varian ini umumnya mampu memperbanyak diri secara cepat sehingga cepat menular atau mempunyai reseptor bukan pada angiotensin converting enzyme 2 (ACE2), tapi pada reseptor lain yang bukan berada di saluran pernapasan. “Sehingga menjadi penting upaya pelacakan varian Covid-19 varian di darah.”

Varian Delta lainnya adalah Delta Plus atau dikenal sebagai B.1.617.2.1 atau AY 1. Ini menjadi subvarian baru yang menarik perhatian komunitas medis karena memiliki mutasi yang memungkinkan virus menyerang sel paru-paru dengan lebih baik dan berpotensi lolos dari vaksin.

WebMD, pekan lalu melaporkan Delta Plus telah ditemukan di Amerika Serikat, Inggris, dan hampir selusin negara lain. Sementara India—tempat pertama kali varian ini diidentifikasi pada Februari—telah melabeli varian itu sebagai “variant of concern”, sedang Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO belum.

Baca:
Covid-19 Yogya, Epidemiolog Sebut Kematian Berlipat bukan Sebab Varian Delta

Berita terkait

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

6 jam lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

7 jam lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

1 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

1 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

1 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

1 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

2 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya