31 Juli Kelahiran Pratiwi Sudarmono, Astronot Perempuan Pertama Indonesia

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 31 Juli 2021 17:26 WIB

Pratiwi Sudarmono, astronaut perempuan pertama di Indonesia Kredit: spacefacts.de

TEMPO.CO, Jakarta – Sosok Pratiwi Sudarmono sempat menggegerkan Indonesia karena keberhasilannya lolos dalam seleksi yang diadakan National Aeronautics and Space Administration (NASA) pada 1985 untuk misi STS-61-H.

Pratiwi Sudarmono merupakan satu dari enam astronot yang saat itu akan membawa tiga satelit komersial dari tiga negara berbeda, yakni Indonesia, Inggris, dan Amerika. Bisa dikatakan dirinya menjadi sosok astronot perempuan Indonesia yang akan terbang ke antariksa, Namun, musibah meledaknya pesawat ulang-alik Challenger membuat misi tersebut batal dilaksanakan.

Mengutip dari laman Spacefact, spacefacts.de, lahir di Bandung, 31 Juli 1952, perempuan dengan nama lengkap Pratiwi Pujilestari Sudarmono merupakan salah satu ilmuwan asal Indonesia. Masa SD dan SMP, Pratiwi habiskan di Kota Bandung sedangkan dirinya melanjutkan pendidikan SMA di salah satu sekolah di Kota Jakarta. Saat ini, dirinya duduk sebagai profesor mikrobiologi di Universitas Indonesia.

Pada 1977, Pratiwi lulus dan memperoleh predikat master dari Universitas Indonesia dengan jurusan kedokteran. Dirinya juga mendapat gelar Ph. D dari Universitas Osaka, Jepang pada 1984 dengan bidang biologi molekuler. Karir di dunia ilmiah, dimulai saat mendapat beasiswa dari World Health Organization (WHO) guna meneliti biologi molekuler Salmonella typhi. Puncaknya, pada 1985 dirinya turut ambil bagian dalam misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H.

Keikutsertaannya dalam misi NASA berawal dari kemitraan antara Indonesia dan NASA dalam misi Space Shuttle atau Wahana Antariksa menggunakan pesawat ulang-alik Columbia, pada 24 Juni 1986 sebagaimana dikutip dari laman Ensiklopedia Jakarta, encyclopedia.jakarta-tourism.go.id. Setelah mengalahkan 207 kandidat calon astronot dari berbagai negara, Pratiwi ditunjuk sebagai spesialis muatan. Tak sendiri, dalam seleksi tersebut juga terdapat calon astronaut asal Indonesia yang juga lolos, yakni Taufik Akbar. Pria yang merupakan insinyur telekomunikasi Institute Teknologi Bandung (ITB) yang merupakan pendamping dan awak cadangan dalam misi tersebut.

Advertising
Advertising

Namuni, dikutip dari laman History, history.com, penerbangan misi tersebut harus sirna karena tragedi meledaknya pesawat ulang-alik Challenger kepunyaan Amerika Serikat saat akan melaksanakan misi STS-51-L pada 28 Januari 1986. Peristiwa tersebut menelan tujuh korban yang merupakan kru pesawat. Insiden tersebut membatalkan misi penerbangan lainnya, termasuk agenda penerbangan pesawat yang akan ditumpangi Pratiwi Sudarmono. Akhirnya, penerbangan satelit Palapa B-3 tetap dilaksanakan menggunakan Roket Delta tetapi tanpa membawa astronot Indonesia.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Pratiwi Sudarmono Beberkan Syarat Jadi Astronot

Berita terkait

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

13 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

20 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

1 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

7 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

8 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

9 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

10 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

11 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

12 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

12 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya