Peneliti ITB dan Jepang Bikin Antibiotik Superior yang Mudah Diserap Tubuh

Kamis, 5 Agustus 2021 16:54 WIB

Periset farmasi dari Institut Teknologi Bandung dan Tokyo Institute of Technology, Ilma Nugrahani dan Hidehiro Uekusa membuat antibiotik superior. Kredit: ITB

TEMPO.CO, Bandung - Duet peneliti farmasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Tokyo Institute of Technology membuat antibiotik superior. Ilma Nugrahani dan Hidehiro Uekusa meracik struktur padatan baru dengan menggunakan dua metode, yaitu penguapan pelarut dan pengikatan secara mekano-kimia. Penelitian sejak 2019 itu ditargetkan rampung sekitar 1-2 tahun lagi.

Menurut Ilma, pembuatan antibiotik dengan kinerja superior itu ditempuh melalui perubahan struktur kristal padatannya. Mereka meningkatkan performa fisikokimia bahan baku obat dan kemungkinan daya serap obat antibiotik oleh tubuh.

Tahap farmasetika merupakan salah satu penilaian kinerja obat, yang dilihat dari pecahnya sediaan obat, dan melarutnya bahan obat di dalam lambung atau usus. “Faktor itu dipengaruhi oleh struktur fisika dan kimia padatan obat,” katanya, Kamis 5 Agustus 2021.

Tahap lain adalah biofarmasi, yaitu bagaimana obat bisa diserap dari lambung atau usus ke pembuluh darah. Penentunya adalah sifat kelarutan dan kemampuan obat melewati membran lambung atau usus. Tim riset menggunakan metode pembuatan sistem multikomponen (Multicomponent Compound Engineering) didukung dengan karakterisasi dan analisis padatan obat.

Kelebihan dari sistem multikomponen tersebut adalah lebih larut sehingga lebih cepat diabsorpsi baik oleh sistem tubuh maupun sel bakteri. “Selain itu, sistem multikomponen tersebut menunjukkan stabilitas fisika dan kimia serta kerja antimikroba yang lebih baik,” ujar dosen Sekolah Farmasi di Kelompok Keahlian Farmakokimia ITB itu.

Advertising
Advertising

Proyeksi pemanfaatan modifikasi antibiotika golongan flurokuinolon itu untuk berbagai penyakit infeksi mikroba di saluran pencernaan, saluran napas, saluran urine, kulit, dan sebagainya. Dikaitkan dengan infeksi virus, penggunaan antibiotika biasanya juga digunakan untuk mencegah infeksi ikutan oleh bakteri akibat turunnya pertahanan tubuh, seperti pneumonia dan infeksi saluran urine.

Target pengembangan struktur antibiotika itu agar memiliki kinerja dan efek superior dibandingkan bentuk asalnya, yang akan dibuktikan lebih lanjut lewat uji in vivo dan klinis. Saat ini tim riset telah sampai pada proses pengujian karakter fisikokimia dan aktivitas antimikroba. “Pengujian kelarutan dan efektivitas in vitro terhadap beberapa mikroba serta uji stabilitas obat,” katanya.

Tahap selanjutnya adalah uji klinis berupa pengujian ke hewan percobaan dan manusia untuk dapat dikembangkan lebih lanjut ke dalam suatu formula oleh para ahli formulasi sediaan obat. “Kami mengembangkan bahan bakunya,” kata Ilma.

Proses berikutnya yaitu menyiapkan obat antibiotik untuk skala produksi. Didanai oleh ITB dan pemerintah, tim masih berharap dukungan dari sponsor dan kerja sama dengan pihak industri guna mempercepat penelitian dan pemanfaatan hasilnya.

Baca:
Vaksin Covid-19, WHO Minta Jangan Dulu Bagikan Dosis Ketiga

Berita terkait

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

22 jam lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

1 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

3 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

3 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

6 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

6 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

6 hari lalu

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

6 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya