Lagi, Bekantan Nekat Seberangi Sungai dan Hanyut Berhasil Diselamatkan

Reporter

Antara

Jumat, 6 Agustus 2021 23:28 WIB

Bekantan betina remaja yang ditemukan motoris kelotok di tengah Sungai Mentaya, Rabu (4 Agustus 2021). Satwa dilindungi itu kemudian dilepasliarkan oleh BKSDA Sampit ke hutan di Kecamatan Seranau. ANTARA/HO-BKSDA Sampit

TEMPO.CO, Sampit - Lima kali sudah warga menyelamatkan bekantan hanyut di Sungai Mentaya, Kecamatan Seranau, Kotawaringan Timur, Kalimantan Tengah, dalam empat tahun terakhir. Bekantan-bekantan itu diduga nekat menyeberangi sungai, ke luar dari hutan hendak menuju permukiman warga.

Satwa endemik pemilik nama latin Nasalis larvatus itu diduga mulai kesulitan mendapatkan makanan di habitat aslinya. "Ini cukup memprihatinkan karena bisa mengancam populasi satwa langka tersebut," kata Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah, di Sampit, Kamis 5 Agustus 2021.

Muriansyah mengungkap itu usai peristiwa terkini bekantan diselamatkan dari sungai pada Rabu lalu. Bekantan betina remaja itu kemudian dilepaskan kembali di habitatnya. Hutan di Seranau dikenal sebagai habitat satwa langka dengan ciri khas hidung besar dan panjang tersebut

Sebelumnya bekantan itu diselamatkan dua orang motoris kelotok bernama Alus dan Johan. Mereka melihat bekantan hanyut di tengah Sungai Mentaya. Saat di tengah sungai, bekantan diduga kelelahan dan nyaris tenggelam. Beruntung Alus dan Johan melihat dan menyelamatkannya.

Keduanya kemudian melaporkan kejadian itu ke BKSDA. Saat diperiksa, tidak ada ditemukan luka pada tubuh bekantan. "Dugaan awal kami, terjadi kerusakan habitat bekantan sehingga mereka berusaha mencari makan ke tempat lain namun bekantan itu salah menyeberangi sungai," kata Muriansyah.

Advertising
Advertising

Muriansyah mengapresiasi dan berterima kasih karena kesadaran masyarakat cukup tinggi untuk ikut menyelamatkan satwa langka tersebut. Buktinya warga yang umumnya motoris kelotok yang menemukan bekantan hanyut tersebut langsung menyelamatkannya dan melaporkannya ke BKSDA.

"Kami mengimbau kepada warga yang memelihara atau menemukan satwa dilindungi segera melapor ke BKSDA Sampit. Selain untuk menyelamatkan satwa tersebut, ini juga agar warga tidak sampai tersandung masalah hukum,” kata Muriansyah sambal menambahkan, satwa dilindungi, termasuk bekantan, yang dipelihara selain di habitatnya, juga rawan mati.

Baca juga:
Buah Manis Relawan Mangrove SMAN 8 Balikpapan: dari Buku sampai Bekantan

Berita terkait

Bupati Kotawaringin Timur Turunkan Tim Telusuri Pelabuhan Batu Bara di Luwuk Bunter

6 hari lalu

Bupati Kotawaringin Timur Turunkan Tim Telusuri Pelabuhan Batu Bara di Luwuk Bunter

Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menurunkan tim untuk menelusuri pelabuhan batu bara di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga yang diprotes warga.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

12 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

25 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

28 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

36 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

37 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

39 hari lalu

Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

42 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

42 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

44 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya