Inovasi BPPT bagi Pasien Isoman, Alat Tes Hingga Beras Kaya Vitamin

Senin, 9 Agustus 2021 11:55 WIB

Beras kernel terfortifikasi. bppt.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah meluncurkan sejumlah inovasi untuk membantu penanganan pandemi virus corona. Inovasi ini mulai dari alat pendeteksi Covid-19 hingga suplemen kesehatan untuk membantu warga yang menjalani isolasi mandiri.

Hammam Riza, Kepala BPPT mengatakan permintaan terhadap alat pendeteksi Covid-19 semakin tinggi. Sebabnya hal ini bisa menjadi peluang bagi industri kesehatan di tanah air supaya tidak bergantung terhadap produk-produk impor.

Stamilic. bppt.go.id

BPPT bersama PT Prodia diagnostic Line telah mengeluarkan alat bernama Rapid Diagnostic Test Antigen dengan merek BPRO. "BPRO ini merupakan alat untuk melakukan uji cepat imunokromatografi yang berfungsi untuk mendeteksi kualitatif antigen spesifik terhadap protein nukleokapsid SARS-CoV-2 pada sampel swab nasofaring,", katanya dikutip dari laman resmi BPPT, Senin, 9 Agustus 2021.

Selain itu, BPPT memperkenalkan beberapa inovasi produk suplemen kesehatan untuk membantu masyarakat yang sedang menjalani isoman dan meminimalisasi tingkat kematian, antara lain Stamilic, Whole Beta, dan Kernel Beras Terfortifikasi.

Stamilic bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengendalikan komorbid. Stamilic mengandung ekstrak cair black garlic dan ekstrak jahe. Kombinasi ini juga akan memperkaya antioksidan pada Stamilic.

Whole Beta. bppt.go.id

Whole Beta bermanfaat untuk membantu meningkatkan imunitas. Beta glukan dalam whole Beta merupakan salah satu inovasi dari Pusat Teknologi Agroindustri BPPT dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Beta glukann berfungsi untuk membersihkan radikal bebas, antiradiasi, mengatasi kolesterol, dan mencegah hiperlipidemia.

Kernel Beras Terfortifikasi merupakan inovasi kernel beras yang diperkaya dengan premiks vitamin (Vitamin A, B1, B3, B6, B9, B12) dan diproduksi melalui teknologi ekstrusi. Beras ini rencananya akan dipasarkan dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk beras terfortifikasi dan FRK dalam bentuk kemasan.

EIBEN HEIZIER
Baca juga: BPPT dan Pertamina Hadirkan SPKLU demi Percepatan Ekosistem EV di Indonesia

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

7 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

8 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

13 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

16 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya