Kolaborasi LIPI dan Pindad Garap Insinerator Limbah Covid-19

Selasa, 10 Agustus 2021 13:45 WIB

LIPI dan Pindad akan menggarap bersama insinerator limbah B3 yang aman. Kredit: LIPI

TEMPO.CO, Bandung - PT Pindad dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan berkolaborasi dalam pembuatan alat pembakar sampah atau insinerator. Alat buatan Pindad itu dinilai masih perlu dipastikan keamanan emisi gas buangnya. LIPI menyiapkan solusi dengan teknologinya.

Pelaksana Harian Kepala LIPI, Agus Haryono, mengatakan insenerator yang dikembangkan oleh PT Pindad sudah cukup bagus. Alasannya karena telah memenuhi berbagai persyaratan regulasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai insinerator pemusnah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Namun demikian, kata Agus, emisi gas buang dari pembakaran limbah perlu dipastikan keamanannya. LIPI siap bekerja sama dengan teknologi yang dimiliki, salah satunya dengan menggunakan Plasma Non-Thermal buatan LIPI.

“Plasma tersebut akan ditempatkan di cerobong gas buang insinerator sehingga emisi gas yang keluar akan terbebas dari kandungan zat berbahaya,” kata Agus lewat keterangan tertulis Senin, 9 Agustus 2021.

Gagasan pembuatan alat pembakar sampah itu terkait dengan timbulan sampah infeksius sebagai limbah B3 di masa pandemi Covid-19. Menurut data KLHK, potensi sampah atau limbah medis diperkirakan meningkat 30 persen dari masa normal. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI mengundang LIPI untuk melakukan koordinasi.

Pekan lalu pihak LIPI bersama KLHK, BPKP, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kemenkomarves melihat dari dekat performa alat insenerator buatan PT Pindad. Dari laman LIPI, Direktur Utama PT Pindad, Abraham Melo, mengatakan alat pembakar limbah itu dinamakan Stungta x Pindad Incinerator.

Advertising
Advertising

Menurutnya insenerator itu melakukan proses pembakaran sampah yang tidak menghasilkan asap dan zat berbahaya karena sudah melalui pembakaran sempurna (double burner), penyaringan dan penanganan asap. “Kami mohon pendapat dan saran untuk pengembangan produk ini,” kata Abraham.

Dia mengaku sudah banyak permintaan dari pemerintah daerah untuk penanganan sampah, khususnya di Kota Bandung.

Baca:
Gempa lagi dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya dari Cilacap sampai Pacitan

Berita terkait

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

11 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

8 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya