Peneliti LAPAN: Hujan Deras di Puncak Kemarau Kondisi Ekstrem

Selasa, 10 Agustus 2021 20:06 WIB

Ilustrasi hujan petir di Jakarta. Dok.TEMPO

TEMPO.CO, Bandung - Peneliti klimatologi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bandung, Erma Yulihastin, menyebut hujan deras yang mengguyur Jabodetabek serta Bandung dan sekitarnya pada 9-10 Agustus 2021 tergolong kondisi ekstrem.

Alasannya, karena pada Agustus ini merupakan puncak musim kemarau untuk wilayah Jawa dan sekitarnya. “Ini jelas merupakan anomali cuaca yang harus mendapatkan perhatian khusus,” katanya, Selasa 10 Agustus 2021.

Hujan deras turun sekitar pukul 23.00 hingga 05.00 WIB pada 9-10 Agustus 2021 dengan intensitas sedang hingga tinggi. Cakupan hujan pada area yang luas itu dibuktikan dari pantauan radar BMKG dan satelit Himawari.

Hujan dalam skala meso atau area luas dengan radius ratusan kilometer itu, menurut Erma, telah terprediksi oleh sistem peringatan dini atmosfer ekstrem berbasis satelit dan model atmosfer SADEWA yang dikembangkan Lapan.

Menurutnya, angin monsun timuran penanda musim kemarau yang terjadi pada Agustus, bertiup secara normal dan cenderung kuat. Selain memberikan dampak suhu yang dingin, angin timuran ini juga kering dan cenderung tidak mengandung uap air.

Advertising
Advertising

Namun, ada sejumlah faktor yang dapat memaksa udara naik sehingga menyebabkan aktivitas pembentukan awan konvektif terjadi secara intensif pada tengah malam menjelang dinihari. Pertama, proses konvergensi atau bertemunya angin timur laut dari Laut Jawa dan angin tenggara dari Samudera Indonesia selatan Pulau Jawa di atas daratan.

Selain itu, wilayah konvergensi di atas Jawa dapat terjadi karena suhu permukaan laut di sekitar Jawa mengalami penghangatan seperti juga pada sebagian besar wilayah Indonesia. Adapun dukungan bagi suplai kelembapan yang berlimpah, yaitu pertemuan antara massa udara kering di Jawa Timur hingga Nusa Tenggara dan sekitarnya dengan udara basah di Jawa Barat-Sumatera sehingga membentuk front hangat yang dapat memaksa udara naik pada malam hari.

Berdasarkan prediksi angin dan hujan selama beberapa bulan mendatang, wilayah kelembapan tinggi yang saat ini terkonsentrasi di wilayah Jawa dan Sumatera akan mengalami pergerakan ke arah timur sehingga pada November-Desember mendatang konsentrasi kelembapan tertinggi akan berada di bagian tenggara dan timur Indonesia.

Baca:
Gempa lagi dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya dari Cilacap sampai Pacitan

Berita terkait

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

27 menit lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

1 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

2 jam lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

16 jam lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

17 jam lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

18 jam lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

1 hari lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

1 hari lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya