Anies Klaim Amblesan Jakarta Berkurang, Peneliti ITB: Jangan Senang Dulu

Rabu, 11 Agustus 2021 14:44 WIB

Pengendara motor menata barang bawaannya di atas motor yang mogok akibat banjir rob di Kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta, Minggu, 7 Juni 2020. Banjir di kawasan tersebut diduga akibat adanya tanggul yang jebol saat naiknya permukaan air laut di pesisir utara Jakarta. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim penurunan permukaan tanah terutama di wilayah utara Jakarta telah berkurang. Pada 2007 amblesannya di beberapa titik mencapai 10 sentimeter per tahun.

“Sampai 2017 dan 2018 titik merahnya berkurang sangat signifikan,” katanya di acara webinar Jakarta Tenggelam gelaran Ikatan Alumni ITB, Selasa malam, 10 Agustus 2021.

Walau titik merah berkurang, ada catatan lain berupa daerah yang warnanya krem di peta menjadi kuning. Warna krem mengindikasikan amblesan 2-5 sentimeter per tahun, sementara kuning terang 5-10 cm/tahun. “Secara umum terjadi pengurangan land subsidence, we are on the right track,” kata Anies.

Anies mengatakan kondisi penurunan tanah di Jakarta harus terus dikawal dan dijaga agar efektif. Perlu kerja serius untuk memenuhi kebutuhan air warga Jakarta agar amblesan daerah merah hilang atau berwarna hijau dengan tingkat penurunan tanah kurang dari 2 cm/tahun.

Sementara penurunan muka tanah di pulau artifisial, kata Anies, lebih cepat dibandingkan dengan daratan awal Jakarta. “Di pulau artifisial hasil reklamasi lebih dari 80 milimeter per tahun,” katanya. Fakta itu yang membuatnya yakin untuk menghentikan kegiatan reklamasi.

Advertising
Advertising

Upaya yang dilakukan untuk mengurangi laju penurunan tanah di Jakarta seperti bekerja sama dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral untuk membangun sistem informasi monitoring air tanah dan subsidence yang disingkat Monas. Kemudian memasang pipa air minum aagar warga tidak menyedot lagi air agar tanahnya tidak ambles.

Pihaknya juga akan menindak gedung-gedung yang mengambil air tanah sembarangan. Di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin, misalnya, kurang dari lima gedung yang mematuhi ketentuan tentang pengambilan air tanah. “Sekarang yang raksasa harus berhadapan dengan hukum,” katanya.

Peneliti penurunan tanah dari Geodesi ITB Heri Andreas mengatakan penurunan tanah dan kenaikan muka air laut bisa membuat banjir rob hingga menenggelamkan daerah pesisir. Adapun faktor penurunan tanah seperti di Jakarta bisa melambat. “Tetapi ya jangan senang dulu, karena bisa setelah melambat jadi cepat tergantung upaya-upaya yang dilakukan,” katanya di acara yang sama.

Dari beberapa cerita sukses kota-kota dunia, seperti Tokyo dan Bangkok, menurut Heri, ada lima langkah untuk mitigasi bencana daerah pesisir seperti di Jakarta dan Semarang. Pertama, yaitu pembuatan tanggul untuk menanggulangi banjir rob dan membuat sistem penampungan air, kemudian mencari air baku sebagai pengganti air tanah dengan berbagai metode yang ada.

Langkah ketiga membuat saluran pipa air baku, kemudian pengisian ulang air tanah. Terakhir, mengurangi atau menghentikan pengambilan air tanah. Langkah itu harus dilakukan secara berurutan. “Cara ini belum dilakukan secara optimal di Jakarta dan Jawa Tengah,” ujarnya.

Baca:
Biden Sebut Jakarta Akan Tenggelam, Ahli: 95 Persen di Utara Terendam pada 2050

Berita terkait

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

13 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

16 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

1 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

1 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

1 hari lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

1 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya