Peneliti LAPAN Beberkan Mengapa Blue Moon Terjadi

Jumat, 20 Agustus 2021 13:22 WIB

Super Blue Blood Moon terlihat di belakang patung gajah di sebuah kuli di Bangkok, Thailand , 31 Januari 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena blue moon atau bulan biru akan muncul pada Minggu, 22 Agustus 2021. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN, bulan biru yang akan muncul lusa itu merupakan bulan biru musiman (seasonal blue moon).

Lalu, mengapa bisa terjadi bulan biru? Peneliti Pusat Pusat Sains Antariksa LAPAN, Andi Pangerang, mengatakan umumnya dalam sebuah musim astronomis (yang ditandai oleh solstis ataupun ekuinoks) dapat terjadi tiga kali bulan purnama. Hal ini karena durasi musim musim gugur (belahan utara) dan musim dingin (belahan utara) rata-rata 89,5 hari.

Sedangkan durasi musim untuk musim semi (belahan utara) dan musim panas (belahan utara) rata-rata 93 hari. Sementara, rata-rata lunasi (satu siklus periode sinodis Bulan mengelilingi Bumi) 29,53 hari. “Sehingga 89,5 : 29,53 = 3,03 atau dibulatkan menjadi 3,” ujar dia dalam laman resmi LAPAN, Kamis, 19 Agustus 2021.

Namun, Andi melanjutkan, jika bulan purnama pertama terjadi berdekatan dengan awal musim astronomis, maka memungkinkan dalam sebuah musim astronomis terjadi empat kali bulan purnama. “Bulan purnama ketiga dalam sebuah musim astronomis yang mengalami empat kali bulan purnama inilah yang disebut sebagai bulan biru,” katanya lagi.

Menurut Andi, yang merupakan peneliti ahli utama LAPAN itu, dalam kalender Masehi, ada tujuh bulan yang berumur 31 hari dan ada empat bulan yang berumur 30 hari. Nilai ini lebih besar dari rata-rata lunasi, yakni 29,53 hari. Jika bulan purnama terjadi di sekitar awal bulan Masehi, maka memungkinkan dalam sebuah bulan di kalender Masehi terjadi dua kali bulan purnama.

Advertising
Advertising

Bulan purnama kedua dalam sebuah bulan di kalender Masehi inilah yang disebut juga sebagai bulan biru. “Apakah bulan Februari memungkinkan terjadi bulan biru? Karena umur bulan yang lebih kecil dari 29,53 hari, maka bulan Februari tidak memungkinkan selalu terjadi bulan biru,” tutur dia,

Pada tahun-tahun tertentu, bulan Februari tidak mengalami bulan purnama sama sekali. Fenomena ini disebut juga bulan hitam (black moon), yang memungkinkan terjadi jika pada bulan Januari dan Maret terjadi bulan biru.

Bulan biru yang terjadi dua kali dalam setahun disebut juga sebagai bulan biru ganda (double blue moon) dan tidak harus terjadi pada bulan Januari dan Maret saja, tapi dapat terjadi di bulan lainnya. Fenomena ini cukup langka terjadi, antara tiga hingga lima kali dalam satu abad.

“Fenomena bulan biru ganda ini terakhir kali terjadi pada 2018 dan 1999, serta akan terjadi kembali pada 2037, 2075 (tidak dialami Amerika Selatan, Eropa, Afrika dan Australasia) serta 2094,” ujar Andi.

Baca:
Fenomena Blue Moon Muncul Minggu, LAPAN: Blue Moon Musiman

Berita terkait

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

3 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

3 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

4 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

10 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

13 hari lalu

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

14 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

17 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya