UNICEF: Ratusan Juta Anak Akan Terdampak Bahaya Gelombang Panas Perubahan Iklim

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 21 Agustus 2021 20:32 WIB

Ilustrasi berjalan-jalan dengan anak-anak dan cemilan. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang KTT Cop 26 PBB di Glasgow pada November 2021, banyak ahli memperbincangkan masalah iklim ekstrem dan dampaknya. Bahkan jauh sebelumnya iklim menjadi konsen pada banyak penelitian. Baru-baru ini UNICEF melaporkan setengah dari 2,2 miliar anak di dunia berisiko tinggi terdampak krisis iklim.

Pada KTT mengenai perubahan iklim ini diharapkan generasi muda dilibatkan. Menurut Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore, anak-anak lebih rentan terhadap perubahan dan krisis iklim. “Anak-anak rentan terhadap bahaya iklim,” ujar Fore. “Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak membutuhkan lebih banyak makanan dan air per unit berat badan dan kurang mampu bertahan dari peristiwa cuaca ekstrem,” kata dia.

Selain itu perlunya keterlibatan anak muda dalam KTT COP 26 dan keputusan dikatakan Fore, anak muda adalah penerus dan pewaris sah planet yang saat ini ditempati.

Senada dengan Fore, Greta Thunberg aktivis asal Swedia, mengatakan anak-anak punya peran untuk melawan krisis di masa depan. Dengan laporan ini Thunberg berharap dapat membawa anak-anak ke arah yang benar untuk menghadapi krisis di masa depan.

“Anak bukan hanya korban, anak-anak juga memimpin pertarungan melawan krisis, sebab di masa depan anak-anak hari inilah yang akan menerima dampak,” ujarnya. Ia melanjutkan, “dunia hari ini masih saja berpura-pura dengan melakukan greenwashing, laporan ini akan memobilisasi kaum muda ke arah yang benar.”

Advertising
Advertising

Pandangan iklim oleh Nkosilathi Nyathi juga sangat personal. Sebagai aktivis iklim dari Afrika ia telah merasakan dampak nyata. Seperti gelombang panas dan banjir yang mengganggu sekolah, petani yang menghadapi cuaca tak menentu untuk bertani. Denganitu, Nyathi berantusias dengan inklusi anak muda dalam pengambilan keputusan iklim.

UNICEF menuturkan bahwa situasi yang dihadapi anak pada level yang mengerikan. Pasalnya terdapat anak-anak yang mengalami seluruh dampak krisis iklim global, padahal pada umumnya hanya satu dari gelombang panas, banjir, angin topan, penyakit, kekeringan, dan polusi udara. Biasanya hal ini terjadi pada wilayah India, Nigeria dan Filipina, dan sebagian besar Afrika sub-Sahara.

Laporan UNICEF yang diterbitkan saat peringatan tahunan aksi mogok sekolah demi penanggulangan krisis iklim yang dimotori oleh Greta Thunberg ini menggabungkan peta resolusi tinggi dari dampak iklim dan lingkungan dengan peta kerentanan anak. Seperti kemiskinan dan akses ke air bersih, perawatan kesehatan dan pendidikan. Juga studi yang pertama digunakan untuk memetakan korelasi ini.

Sejumlah 920 juta anak sangat rentan terhadap kelangkaan air, 820 juta terhadap gelombang panas, dan 600 juta terhadap penyakit yang ditularkan melalui vektor seperti malaria dan demam berdarah, yang kemungkinan akan bertambah buruk karena kondisi iklim yang sesuai untuk penyebaran nyamuk dan patogen.

Dalam laporan UNICEF ini juga menyebut bahwa dampak krisis iklim dapat menjadi lebih buruk dan tidak adil.Pasalnya 10 negara yang berisiko sangat tinggi hanya andil menyumbang 0,5 persen emisi global.

TATA FERLIANA

Baca: UNICEF: Miliaran Anak di Dunia Berisiko Tinggi terhadap Krisis Iklim

Berita terkait

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

24 menit lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

17 jam lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

21 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

23 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

1 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya