Bio Farma Beberkan Kriteria Bibit Vaksin Merah Putih untuk Masuk Industri

Rabu, 25 Agustus 2021 09:19 WIB

Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Rabu, 12 Agustus 2020. Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset & Development (R&D) PT Bio Farma, Neny Nurainy, menjelaskan kriteria seed atau bibit vaksin Covid-19 yang bisa masuk ke proses industri. Menurutnya, harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari karakter antigennya sampai dengan pengujian pada hewan coba.

Dalam acara webinar bertajuk Kemajuan Riset Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Peluangnya Terkini yang digelar Socienty of Indonesian Science Journalism (SISJ), Neny menerangkan, antigen dari vaksin itu harus terekskresi. “Selnya juga harus terkarakterisasi dan bibitnya menghasilkan antigen dengan yield yang tinggi,” ujar dia, Senin, 23 Agustus 2021.

Neny mengatakan dalam pengembangan vaksin banyak sekali persyaratannya, mulai dari stabilitas genetik, karakteristik genetik, identitas target protein, pemetaan peptida dan sebagainya. Kemudian antigen harus terbukti berfungsi, menghasilkan respons imun pada hewan coba.

Saat ini, pengembangan Vaksin Merah Putih telah dilakukan oleh tujuh institusi, yakni Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Padjadjaran (Unpad).

Pada prinsipnya, kata dia, ketika Bio Farma mendapatkan bibit vaksin, yang akan dilakukan selanjutnya adalah optimasi pembuatan bibit, proses skala di laboratorium. Setelah itu masuk pada proses scaling up berskala besar. Karena vaksin yang dikembangkan menggunakan protein rekombinan, maka harus dimurnikan dengan optimasi downstream processing. “Lalu scaling up, kemudian dilakukan studi formulasi.”

Advertising
Advertising

Selanjutnya masuk pada proses Good Manufacturing Practice atau GMP, lalu dilakukan uji praklinik, clinical lot, dan akhirnya masuk pada uji klinik fase 1, 2, dan 3, untuk mendapatkan izin darurat penggunaan vaksin atau emergency use authorization (UEA).

“Saat ini Eijkman sudah melakukan kloning protein rekombinan pada skala pilot 5 literan. Kemudian kami sedang melakukan purifikasi dan pengujian yield, uji protein antigen sedang dilakukan dan akan dioptimasi,” katanya.

Selain itu, Neny juga menerangkan bagaimana aspek penting pengembangan vaksin. Dari segi seed lot, historinya harus tersusun dengan baik dan ada karakterisasinya, serta memperhatikan seed bank, lalu baru masuk ke proses GMP. Seed storage juga harus menjamin stabilitas dari seed itu sendiri.

Kemudian dari segi bahan baku, ketika diputuskan untuk diproduksi harus tersedia secara komersial. Jika tidak, bisa bermasalah. Misalnya tiba-tiba bahan baku terhenti, itu akan membuat sulit bagi industri. “Spesifikasinya juga harus jelas, dan karena kita negara muslim harus halal,” ujar Neny.

Sementara dari segi proses, harus bisa ditingkatkan agar efisien dan bisa repeatable, artinya hasil dan kualitasnya konsisten. Selain itu, harus memenuhi kualitas desain, dan adanya intelectual property right (IPR) yang tidak boleh dilanggar.

“Karena kalau sudah komersial ternyata ada IPR orang lain kita bisa dituntut,” tutur dia sambil menambahkan bahwa dari segi produk harus memenuhi permintaan publik.

Baca:
Target Vaksin Merah Putih Unair Dapat UEA Maret 2022, Eijkman September

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

10 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

29 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya