ITS Gelar Lomba Tanam Kedelai, dari Bibit Hingga Disajikan Jadi Tempe

Reporter

Tempo.co

Kamis, 26 Agustus 2021 15:23 WIB

Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS menggelar perlombaan Tandur Race 2021 menanam kedelai guna menggalakkan upaya pemenuhan bahan pangan secara mandiri di rumah.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap tempe sebagai pangan sehat dan bergizi tinggi asli Indonesia dan diberi tema Tandur Kedelai dan Kreasi Tempe HITS atau Hijaunya ITS.

Lomba ini diselenggarakan oleh Unit Pengembangan Smart Eco Campus ITS dan terbuka untuk seluruh keluarga besar ITS, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, hingga orang tua mahasiswa ITS ini dihelat hingga Rabu, 1 November 2021 mendatang.

Lomba ini juga sebagai upaya ITS untuk wujud dedikasinya untuk Indonesia menuju Sustainable Developments Goals (SDGs), dalam bidang ketahanan pangan mandiri.

Kedelai sebagai sumber protein nabati selama ini diimpor dari luar negeri, padahal kacang-kacangan ini adalah salah satu bahan pangan yang cukup digemari masyarakat.

Advertising
Advertising

Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan rata-rata setiap penduduk Indonesia mengonsumsi 0,152 kilogram tahu, dan sebanyak 0,139 kilogram tempe dalam sepekan. Pada 2019, konsumsi kedelai per kapita Indonesia sebesar 2,09 kg pada 2019, dan diperkirakan akan meningkat mulai 2020 hingga 2029 mendatang.

Produk hasil olahan kedelai seperti tempe dan tahu merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein. Meski keduanya selama ini dikenal sebagai makanan rakyat, sayangnya bahan baku pembuatannya masih diimpor.

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, tercatat sekitar 86,4 persen kebutuhan kedelai dipenuhi dari impor. BPS mencatat, hingga 2020 impor kedelai mencapai 2,48 juta ton atau 1 miliar dolar AS. Kondisi ini diperparah dengan produk kedelai nasional yang cenderung turun, pada 2010 produksi kedelai mencapai 907 ribu ton dan anjlok menjadi 424,2 ribu ton pada 2019.

Kepala Unit Pengembangan Smart Eco Campus ITS, Susi Agustina Wilujeng mengatakan lomba ini digelar sebagai salah satu peringatan Dies Natalis ITS ke-61 sekaligus untuk mendorong minat peserta dalam menanam, memanen hingga menyajikan tempe dari halaman rumahnya.

Selama kegiatan berlangsung, peserta diwajibkan mendokumentasikan dan menceritakan ulang pengalaman mereka secara step by step di akun instagram masing-masing. “Peserta hanya diperbolehkan menggunakan sistem organik, yaitu berupa pupuk atau pestisida alami seperti pupuk kompos atau pupuk sisa dapur,” katanya, dikutip Tempo dari laman ITS, its.ac.id.

Eco Urban Farming ITS sebagai pihak penyelenggara juga menyediakan sejumlah fasilitas untuk para peserta lomba, seperti bibit kedelai organik asli Indonesia dan ragi tempe. Kendati demikian, peserta tetap dibolehkan menggunakan bibit atau media tanam sendiri.

Selain bibit kedelai, pihak penyelenggara juga menyediakan biji bunga matahari dan bunga telang untuk bisa ditanam di halaman rumah. Kedua fasilitas yang disebut terakhir diberikan kepada peserta, diharapkan dapat menambah kadar oksigen di lingkungan sekitar serta dapat menyerap air hujan. “Sebab itulah salah satu solusi untuk mengatasi perubahan iklim di bumi saat ini,” tuturnya.

Susi mengatakan, meski mengandung banyak zat bergizi seperti lemak, karbohidrat, serat, mineral dan vitamin B, ironinya sebagian besar kedelai di Indonesia saat ini masih mengandalkan impor. “Maka dari itu, apabila tempe di rumah menggunakan kedelai organik yang ditanam sendiri, akan menjadi lebih sehat, aman dan bergizi,” kata dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS ini.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Peneliti ITS Kembangkan Oxygen Concentrator untuk Bantu Pasien Covid-19

Berita terkait

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

8 jam lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

1 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

1 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

3 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya