Gempa Sulawesi Tengah Merusak Bangunan dan Memakan Korban

Kamis, 26 Agustus 2021 16:05 WIB

Peta lokasi sumber gempa berkekuatan Magnitudo 5,8 di Sulawesi Tengah, Senin 26 Agustus 2021. (ANTARA/HO-BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik bermagnitudo 5,8 merusak bangunan di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis, 26 Agustus 2021 pukul 9.14.21 WIB. Kejadian itu juga menimbulkan korban jiwa.

“Seorang warga meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, Kamis.

Laporan serupa juga diterima Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung. Menurut keterangan Muslimin, dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Tadulako yang sedang berada di Ampana, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan bencana berupa korban jiwa yang tertimpa runtuhan bangunan. “Dan kerusakan sejumlah bangunan berupa runtuhan dan retakan dinding, serta runtuhan pagar,” katanya di laman PVMBG, Kamis 26 Agustus 2021.

Guncangan gempa bumi terasa cukup kuat di Kota Ampana yang mengakibatkan masyarakat sempat panik. Menurut data BMKG, guncangan gempa bumi di sekitar lokasi pusat gempa bumi diperkirakan pada skala intensitas IV–V MMI (Modified Mercally Intensity). “Di wilayah Ampana ini beberapa bangunan rumah mengalami kerusakan akibat gempa,” ujar Daryono.

Di Poso, guncangan dirasakan cukup kuat mencapai skala intensitas IV MMI yang dirasakan oleh hampir semua orang. Di Morowali, Luwu Timur dan Parigi Moutong guncangan dalam intensitas III MMI. Sedangkan di Palu, Buol, dan Toli-toli guncangan dirasakan lemah dalam intensitas II MMI. Hingga pukul 14.30 WIB, BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan sebanyak dua kali dengan magnitudo 3,6 pada pukul 13.38.16 WIB dan magnitudo 3,5 pada pukul 14.14.35 WIB.

Advertising
Advertising

Pusat sumber gempa terletak di laut pada jarak 12 kilometer arah barat laut Ampana dengan kedalaman 10 kilometer. “Gempa dangkal ini terjadi akibat dipicu oleh aktivitas sesar aktif di lokasi pusat gempa,” kata Daryono. Namun karakteristik sesar aktif pembangkit gempa ini belum teridentifikasi dengan baik. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sumber pergerakan mendatar atau geser (strike slip).

Menururt Daryono, sumber gempa hari ini berbeda dengan sumber gempa kuat dan merusak di Tojo Una-Una yang terjadi pada bulan lalu, 26 Juli 2021 pkl 19.09.07 WIB. Gempa bermagnitudo 6,3 itu juga berpusat di laut dengan kedalaman 10 kilometer.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa meskipun berpusat di laut, gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena disamping mekanisme sumbernya yang berupa sesar geser, magnitudonya belum cukup kuat untuk dapat menimbulkan deformasi dasar laut untuk memicu terjadinya tsunami.

Berdasarkan riwayat di zona sekitar pusat gempa Tojo Una-Una hari ini, telah terjadi lebih dari delapan kali gempa kuat dan merusak, seperti gempa 23 Februari 1923 (M6,5), gempa 1 Desember 1927 (M6,3), gempa 30 Juni 1964 (M6,6), gempa 11 Oktober 1964 (M6,2), gempa 23 April 1966 (M6,5), gempa 4 Februari 1969 (M6,1), gempa 15 Maret 2015 (M6,1) dan gempa 26 Juli 2021 (M6,3).

Baca:
Gempa M5,8 Guncang Tojo Una-una di Sulawesi Tengah

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

4 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

4 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

10 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

12 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya