Telegram Melewati Satu Miliar Unduhan Secara Global, India Pasar Terbesar

Rabu, 1 September 2021 13:29 WIB

Ilustrasi Telegram. Lifewire.com

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi pesan Telegram telah menjadi aplikasi terbaru yang melampaui satu miliar unduhan secara global, menurut data yang dibagikan oleh Sensor Tower. Platform itu telah ada sejak akhir 2013, dan bersaing dengan aplikasi serupa lainnya, seperti WhatsApp dan Facebook Messenger.

Telegram mampu menumbuhkan kehadiran pasarnya di tengah kemarahan publik atas pembaruan kebijakan privasi WhatsApp beberapa waktu lalu. Juga dengan menghadirkan fitur baru termasuk panggilan video grup, berbagi layar dengan suara, dan pengalaman obrolan suara baru yang membantu menarik pengguna baru.

Di dalam daftar, selain Telegram, ada pesaing beratnya seperti WhatsApp, Messenger, Facebook, Instagram, Snapchat, Spotify, dan Netflix. “Telegram melewati tonggak satu miliar unduhan di seluruh dunia pertama pada hari Jumat, 27 Agustus,” tulis Sensor Tower dalam laporannya, seperti dikutip Gadgets NDTV, Selasa, 31 Agustus 2021.

Sensor Tower juga mencatat bahwa India muncul sebagai pasar terbesar untuk Telegram, dengan sekitar 22 persen unduhan. Rusia dan Indonesia adalah dua pasar utama untuk aplikasi tersebut setelah India, masing-masing menerima 10 persen dan delapan persen dari total pemasangannya.

Aplikasi berologo pesawat kertas itu juga mencapai 214,7 juta pemasangan pada paruh pertama tahun 2021 yang menunjukkan peningkatan 61 persen, dari 133 juta yang dilaporkan pada periode yang sama tahun 2020.

Advertising
Advertising

“Dengan fokus pada privasi, Telegram berhasil mengukir prestasi di pasar perpesanan seluler yang sangat kompetitif,” ujar Craig Chapple, Ahli Strategi Wawasan Seluler, EMEA, Sensor Tower yang datanya pertama kali dilaporkan Tech Crunch.

Perlu dicatat, jumlah pemasangan yang disebutkan oleh Sensor Tower tidak mewakili basis pengguna aktif aplikasi. Namun, Telegram tahun lalu menyatakan bahwa mereka memiliki sekitar 500 juta pengguna aktif bulanan.

Awal bulan ini, Nikkei Asia mengutip data dari platform analitik App Annie melaporkan bahwa Telegram menjadi aplikasi ketujuh yang paling banyak diunduh secara global pada tahun 2020. Salah satu alasan utama di balik kesuksesan Telegram dalam beberapa bulan terakhir adalah sentimen negatif di kalangan pengguna terhadap WhatsApp.

Telegram—bersama pesaingnya Signal—mampu menambah jutaan pengguna baru di tengah isu privasi WhatsApp. Dalam tiga hari setelah pembaruan kebijakan privasi diumumkan oleh WhatsApp, pendirinya Pavel Durov mengumumkan bahwa pengguna Telegram bertambah sebanyak 25 juta, dan menjadi aplikasi paling banyak diunduh secara global pada bulan Januari.

GADGETS NDTV | TECH CRUNCH | SENSOR TOWER

Baca:
Proyek Inovasi Terkini PT Dirgantara Indonesia, Ada Rudal Nasional

Berita terkait

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

32 menit lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

4 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

5 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

5 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

7 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

8 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

9 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

9 hari lalu

3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

Terkadang chat dihapus karena memori penuh, namun ada riwayat chat di WhatsApp yang tiba-tiba dibutuhkan. Begini cara mengembalikannya.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

10 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

11 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya