Covid-19 Varian Mu Menyebar di Hampir Semua Negara Bagian Amerika

Kamis, 2 September 2021 17:20 WIB

Seorang terapis pernapasan perawatan kritis bekerja dengan pasien positif penyakit coronavirus (COVID-19) di unit perawatan intensif (ICU) di Rumah Sakit Memorial Sarasota di Sarasota, Florida, 11 Februari 2021. [REUTERS/Shannon Stapleton]

TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 varian Mu, yang dikhawatirkan beberapa ilmuwan resisten terhadap vaksin, telah terdeteksi di sebagian besar negara bagian di Amerika Serikat. Namun, jumlahnya kurang dari 1 persen dari total kasus di negara Paman Sam itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melabeli strain Mu sebagai varian of concern pada Senin, 30 Agustus 2021, sekaligus menjadi varian kelima yang masuk dalam kategori itu. “Dalam sebuah laporan, varian ini secara konsisten meningkat di Kolombia, tempat asalnya, dan Ekuador,” ujar WHO dalam buletin pandemi mingguannya, Selasa, 31 Agustus 2021.

Semua, kecuali tiga negara bagian di Amerika—Nebraska, Vermont, dan South Dakota—telah melaporkan kasus varian Mu, menurut Outbreak.info, database open source dari Scripps Research. Varian Mu paling umum di Alaska, di mana ia menyumbang sekitar 4 persen dari hampir 4.000 sampel.

Lima belas negara bagian—Maine, New Hampshire, West Virginia, South Carolina, Tennessee, Kentucky, Alabama, Mississippi, Louisiana, Arkansas, Missouri, Iowa, North Dakota, Montana, dan Oklahoma—memiliki 10 kasus atau lebih sedikit.

Dua puluh empat negara bagian memiliki masing-masing 11, 4, dan 50 kasus, yakni New York, Texas, dan New Jersey, serta Washington memiliki hingga 100 kasus. Hanya satu negara bagian, Florida, yang memiliki antara 100 dan 200 kasus, dan California memiliki paling banyak 289 kasus, menurut Outbreak.info.

Advertising
Advertising

Sejak identifikasi pada Januari, WHO mencatat ada beberapa laporan kasus varian Mu. Sementara sifat-sifat mutasinya mendukung hipotesis bahwa varian tersebut dapat menginfeksi orang yang memiliki kekebalan alami terhadap Covid-19 atau telah divaksinasi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah itu masalahnya.

“Mungkin juga perawatan antibodi monoklonal, yang telah memberikan hasil yang menjanjikan pada pasien, tidak bekerja dengan baik terhadap strain Mu,” tutur pihak WHO.

Mutasi pada SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, diperkirakan akan terjadi, karena itu wajar jika virus berevolusi dari waktu ke waktu. Saat ini WHO melacak empat varian of concern—Alpha, Beta, Gamma, dan Delta—yang semuanya lebih mudah menular, menyebabkan penyakit lebih serius, atau menurunkan efektivitas tindakan kesehatan masyarakat, termasuk vaksin dan terapi.

Delta, yang diklasifikasikan sebagai varian of concern pada bulan Mei, adalah strain dominan di Amerika dan memicu wabah skala besar di antara individu yang tidak divaksinasi. Bersama dengan empat varian lain, WHO memantau lima variants of interest—Eta, Iota, Kappa, Lambda, dan Mu—karena semuanya memiliki perubahan genetik yang dapat membuatnya lebih mudah menular atau berbahaya bagi manusia dan telah ditemukan di banyak negara.

Meskipun vaksin tidak pernah 100 persen efektif, inokulasi yang telah disetujui untuk digunakan telah terbukti menjadi senjata hebat melawan Covid-19 dan menjaga orang agar tidak sakit parah jika hasil tesnya positif. Namun, pejabat kesehatan khawatir jika virus terus beredar tanpa henti, akan muncul varian yang resisten terhadap vaksin.

NEWS WEEK | WHO | STRAITSTIMES

Baca:
Waspada Covid-19 Varian Mu, WHO: Mungkin Resisten terhadap Vaksin

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

15 menit lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

2 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

3 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya