Survei: 81 Persen Perusahaan di Indonesia Berpotensi Alami Kebocoran Data

Kamis, 2 September 2021 19:50 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Survei terbaru perusahaan keamanan siber Trend Micro yang bekerja sama dengan Ponemon Institute, Amerika Serikat, mengungkap bahwa 81 persen perusahaan di Indonesia kemungkinan bisa mengalami kebocoran data pelanggan dalam 12 bulan ke depan.

Country Manager Trend Micro, Laksana Budiwiyono, menerangkan, temuan itu merupakan hasil dari laporan Cyber Risk Index (CRI) yang dilakukan dua kali setahun. Laporan mengukur gap antara kesiapan keamanan siber para responden dan kemungkinan akan mengalami serangan.

“Pada semester pertama 2021, CRI melakukan survei ke lebih dari 3.600 bisnis dari berbagai ukuran dan industri di 24 negara, termasuk Indonesia,” ujar dia dalam acara virtual, Kamis, 2 September 2021.

CRI diukur berdasarkan skala -10 hingga 10 di mana nilai -10 mewakili tingkat risiko tertinggi. CRI Indonesia saat ini berada di level -0.12, yang termasuk dalam kategori Elevated Risk. Dibandingkan tahun 2020, nilainya mengalami penurunan, yang artinya saat ini Indonesia mengalami peningkatan risiko.

Berdasarkan temuan di Indonesia, Laksana menambahkan, pihaknya melihat adanya peningkatan kekhawatiran akan risiko kebocoran data. Hal ini perlu mendapat respons cepat karena serangan siber menimbulkan dampak serius bagi perusahaan. “Lebih dari setengah responden menyatakan mengalami kebocoran data pelanggan dalam 12 bulan terakhir,” tutur dia.

Advertising
Advertising

Menurut Laksana, perusahaan harus mempersiapkan diri lebih baik dengan mengidentifikasi data penting yang memiliki risiko tinggi. Termasuk juga fokus pada ancaman yang berdampak besar terhadap bisnis, dan menggunakan perlindungan berlapis dengan platform yang komprehensif dan saling terhubung.

Hasil survei menunjukkan tiga konsekuensi negatif akibat serangan siber yang paling menjadi perhatian di Indonesia, yaitu kehilangan kekayaan intelektual (termasuk rahasia dagang), dan gangguan atau kerusakan pada infrastruktur penting. “Juga biaya jasa yang harus dikeluarkan untuk konsultan atau ahli dari luar perusahaan.”

Lebih lanjut, temuan utama di Indonesia mencakup, 65 persen perusahaan mengatakan kemungkinan akan mengalami serangan siber serius dalam 12 bulan ke depan, dan 28 persen telah mengalami lebih dari 7 serangan siber pada jaringan/sistem. Lainnya, 20 persen telah mengalami lebih dari 7 pelanggaran terhadap aset informasi, serta 29 persen responden mengatakan telah mengalami lebih dari 7 pelanggaran data pelanggan selama setahun terakhir.

Baca:
Waspada Covid-19 Varian Mu, WHO: Mungkin Resisten terhadap Vaksin

Berita terkait

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

2 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

3 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

4 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

4 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

4 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

10 hari lalu

Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.

Baca Selengkapnya

Shopee Beri Garansi Tepat Waktu Jika Pesanan Tak Sesuai Jadwal Tiba

11 hari lalu

Shopee Beri Garansi Tepat Waktu Jika Pesanan Tak Sesuai Jadwal Tiba

Shopee berupaya menciptakan pengalaman belanja yang nyaman dan menyenangkan, baik penjual maupun pembeli.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

12 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

12 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya