Facebook Kerahkan 350 Orang Khusus Tangani Konten Terorisme

Kamis, 2 September 2021 20:45 WIB

Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Head of Counter-Terrorism and Dangerous Organizations, Facebook APAC, Nawab Osman, mengatakan Facebook mengerahkan karyawan khusus untuk memerangi konten terorisme dan kebencian terorganisir di platformnya. “Ada sekitar 350 orang yang khusus menangani itu,” ujar dia dalam acara virtual, Kamis, 2 September 2021.

Tim ini, kata dia, terdiri dari mantan akademisi yang ahli di bidang anti-terorisme, mantan jaksa dan penegak hukum, penyidik dan analis, serta insinyur. Dalam tim spesialis ini, mereka menguasai hampir 30 bahasa yang ada di dunia, di mana Facebook menggunakannya. “Saya adalah bagian dari tim itu,” katanya lagi.

Peran tim ini adalah mempelajari tren baru dalam ucapan dan perilaku yang terkait dengan kekerasan, dan memantau secara berkala perkembangan organisasi yang terlibat dalam perilaku ini, termasuk juga mengembangkan strategi Facebook untuk merespons hal yang berkaitan dengan konten tersebut.

Mereka juga bermitra dengan berbagai pakar eksternal secara global dalam bidang terorisme, kekerasan ekstrem, intelijen siber, dan perilaku online. “Serta menugaskan penelitian independen untuk menyesuaikan respons kami dengan lebih baik,” tutur Nawab.

Selain itu, Nawab melanjutkan, Facebook juga bekerja sama dengan 35 ribu orang untuk fokus pada keselamatan dan keamanan di lapangan, yang terkait dengan terorisme dan kebencian terorganisir. Tim ini, disebutnya, yang berkaitan dengan penegak hukum atau lembaga terkait untuk memerangi tindakan terorisme.

Advertising
Advertising

“Jadi ketika kita menemukan konten yang terindikasi melanggar kebijakan komunitas di Facebook, kita bisa langsung menghubungi mereka, untuk langsung ke lapangan,” ujar dia menambahkan.

Nawab juga menegaskan bahwa individu dan organisasi berbahaya tidak diizinkan di Facebook. “Kami menganggap serius hal ini dan berkomitmen untuk membuat platform kami tetap aman,” katanya.

Baca:
Waspada Covid-19 Varian Mu, WHO: Mungkin Resisten terhadap Vaksin

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

20 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

2 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

3 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

4 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

5 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

7 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya