5 Kabupaten Terendam, Kalimantan Tengah Darurat Banjir 2 Pekan ke Depan

Kamis, 9 September 2021 10:08 WIB

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran saat menyerahkan paket bantuan kepada warga korban banjir di Kuala Kuayan, Kotawaringin Timur, pada Selasa 7 September 2021. Status tanggap darurat ditetapkan Sugianto sejak Rabu 8 September 2021 selama dua pekan ke depan. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

TEMPO.CO, Palangka Raya - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran akhirnya menetapkan status tanggap darurat bencana banjir di wilayahnya selama 15 hari ke depan sejak Rabu 8 September 2021. Keputusan itu diambil setelah lima kabupaten yakni Katingan, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Seruyan dan Lamandau sudah menetapkan status itu.

Sugianto menjelaskan, ada sejumlah permasalahan yang dihadapi warga korban banjir. Mulai dari kekurangan makanan, makanan ringan untuk anak-anak, sampai obat-obatan. “Karena itu kami akan menambah jumlah dapur umum di lokasi banjir bekerja sama dengan Polri dan TNI,” ujarnya usai meninjau sejumlah daerah banjir di Kabupaten Katingan dan Seruyan, Rabu.

Jumlah tenaga kesehatan di lokasi banjir juga dijanjikannya ditambah untuk mendampingi dan membantu warga yang menjadi korban baik saat banjir ataupun pascabanjir. Dia menyebutkan, penambahan untuk Kabupaten Kotawaringin Timur ada 20 orang, Seruyan 15 orang dan Katingan 30 orang

“Bahkan saya perintahkan Direktur RSUD Doris Sylvanus dan 30 anak buahnya untuk standby di lokasi banjir terparah di Kabupaten Katingan,” katanya.

Banjir sudah terjadi di sejumlah wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur sejak akhir bulan lalu. Banjir menyusul intensitas hujan tinggi di wilayah itu yang menyebabkan dua sungai meluap.

Advertising
Advertising

Dalam penjelasannya, Erma Yulihastin dari Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer di Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) mengatakan terjadi pembentukan pusat-pusat konveksi yang dipicu oleh anomali sirkulasi angin di Kalimantan. Anomali itu yang berada dibalik intensitas tinggi hujan yang turun.

Erma juga mengungkapkan, suplai kelembapan tinggi juga terkonsentrasi di Kalimantan karena adanya penjalaran gelombang Kelvin dari barat yang bertemu dengan Gelombang Rossby dari timur. Pola pertemuan kedua gelombang itu, menurutnya, pengulangan peristiwa yang memicu hujan penyebab banjir besar di Kalimantan Barat pada 14 Juli 2021.

Baca juga:
BMKG: Dua Siklon Tropis Tumbuh Bareng di Utara Indonesia, Mungkin Berdampak ke Kalimantan

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

17 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

17 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

17 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

2 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

4 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya