Studi Sebut Kasus Covid-19 AS pada Akhir 2020 Tembus 100 Juta, Bukan 20 Juta

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 9 September 2021 16:56 WIB

Seorang tentara Angkatan Udara AS mendapat vaksin COVID-19 di Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, 29 Desember 2020. Pasukan AS-Korea (USFK), yang mencakup sekitar 28.500 personel militer Amerika serta ribuan personel lain dan anggota keluarganya, memberikan dosis pertama kepada petugas kesehatan garis depan dan penanggap pertama di pasukan, kata seorang pejabat USFK. Staff Sgt. Betty R. Chevalier/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Jumlah sebenarnya kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) per akhir 2020 kemungkinan mencapai lebih dari 100 juta, kata sebuah studi terbaru oleh para peneliti di Universitas Columbia.

"Pada akhir tahun lalu, Anda mungkin ingat mendengar laporan berita bahwa jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat telah menembus angka 20 juta. Meski angka itu sendiri sudah sangat mencengangkan, kemungkinan angkanya masih lebih tinggi," tulis Direktur Institut Kesehatan Nasional AS Francis Collins dalam sebuah unggahan blog pada Selasa, 7 September 2021, mengenai studi tersebut, yang dipublikasikan dalam jurnal sains Nature.

Dalam studi itu, para peneliti di Universitas Columbia memperkirakan persentase penduduk yang tertular SARS-CoV-2 dalam lingkungan masyarakat di seluruh penjuru AS hingga Desember 2020.

Mereka memulai dengan data nasional yang ada terkait jumlah kasus virus corona, baik yang terdeteksi maupun yang tidak terdeteksi, di 3.142 county dan area metropolitan utama di AS. Mereka kemudian memperhitungkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS terkait jumlah orang yang dites positif memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2. Data CDC itu berguna untuk mengetahui riwayat infeksi di masa lalu, termasuk yang tidak terdeteksi.

Dari data-data itu, para peneliti menghitung bahwa hanya sekitar 11 persen dari seluruh kasus Covid-19 yang akhirnya terkonfirmasi melalui hasil tes positif pada Maret 2020. Hingga akhir 2020, dengan perbaikan pengujian dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap Covid-19, tingkat kepastian (ascertainment rate) atau jumlah infeksi yang diketahui versus yang tidak diketahui, rata-rata meningkat menjadi sekitar 25 persen.

Advertising
Advertising

"Banyak kasus tidak terdeteksi karena jumlah pengujian yang terbatas di awal tahun dan sejumlah besar infeksi hanya menunjukkan gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali," kata Collins.

Collins menuturkan bahwa angka yang telah direvisi tersebut, yang hampir sepertiga dari populasi AS yang berjumlah 328 juta, menggambarkan seberapa cepat virus corona baru ini menyebar ke seluruh negeri tahun lalu.

AS melampaui angka 20 juta kasus terkonfirmasi Covid-19 pada hari Tahun Baru atau 1 Januari lalu, menurut data dari Universitas Johns Hopkins (JHU).

Hingga Rabu sore waktu setempat, total kasus Covid-19 di negara itu telah mencapai lebih dari 40.412.000 dengan jumlah kematian sebanyak 652.175, menurut penghitungan oleh JHU.

Baca:
Pakar AS Beberkan Alasan Pasien Covid-19 dengan Diabetes Berisiko Tinggi

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

27 menit lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

28 menit lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

2 jam lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

4 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

5 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

6 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

6 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

7 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

9 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

19 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya