Peretas Spionase Cina Diduga Susupi Jaringan BIN dan 9 Lembaga Negara

Senin, 13 September 2021 10:22 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Peretas Cina diduga telah menembus jaringan internal Badan Intelijen Negara (BIN) dan sekitar sembilan kementerian dan lembaga di Indonesia. Penyusupan itu ditemukan oleh Insikt Group, divisi penelitian ancaman siber Recorded Future, dan dikaitkan dengan Mustang Panda, hacker Cina yang dikenal dengan kampanye spionase dunia maya.

Peneliti Insikt Group pertama kali menemukan kampanye ini pada bulan April tahun ini, ketika mereka mendeteksi server command and control (C&C) malware PlugX, yang dioperasikan oleh grup Mustang Panda, berkomunikasi dengan host di dalam jaringan pemerintah Indonesia. Kelompok hacker itu memang dikenal menargetkan kawasan Asia Tenggara.

“Komunikasi ini kemudian ditelusuri kembali ke setidaknya Maret 2021. Namun, titik intrusi dan metode pengiriman malware masih belum jelas,” tertulis dalam laporan Insikt Group, seperti dikutip The Record, akhir pekan lalu.

Peneliti Insikt Group memberi tahu pihak berwenang Indonesia tentang penyusupan tersebut pada Juni tahun ini, kemudian pada Juli. Namun, pejabat Indonesia tidak memberikan umpan balik untuk laporan tersebut.

BIN, yang merupakan target paling sensitif yang dikompromikan dalam kampanye, juga tidak membalas permintaan komentar yang dikirim oleh The Record pada Juli dan Agustus. Namun, sebuah sumber yang akrab dengan penyelidikan mengatakan kepada The Record bulan lalu bahwa pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan membersihkan sistem yang terinfeksi.

Advertising
Advertising

Beberapa hari kemudian, peneliti Insikt Group mengonfirmasi bahwa host di dalam jaringan pemerintah Indonesia masih berkomunikasi dengan server malware Mustang Panda.

Kabar tentang upaya spionase dunia maya yang mengganggu ini muncul ketika kedua negara telah membangun kembali hubungan diplomatik yang erat setelah hampir mencapai konflik bersenjata beberapa tahun sebelumnya. “Terutama karena sengketa wilayah laut,” kata laporan itu.

Saat ini sebagai investor terbesar kedua di Indonesia, Cina telah bergabung dengan provinsi-provinsi di Indonesia selama dua tahun terakhir. Tujuannya, untuk memfasilitasi peningkatan perdagangan dan implementasi Belt and Road Initiative, kebijakan luar negeri untuk berinvestasi di negara-negara tetangga dalam rangka membangun ikatan politik dan perjanjian perdagangan yang langgeng.

Tetapi investasi ini tidak selalu disambut baik, dengan beberapa negara melihatnya sebagai kuda Troya bagi ekonomi mereka. “Sejak 2013, ketika Cina mengumumkan Belt and Road Initiative, kelompok spionase siber sering menargetkan negara-negara di mana Cina berencana untuk berinvestasi sebagai bagian dari proyek ini,” kata laporan itu.

THE RECORD | RECORDED FUTURE

Baca:
Ratusan Website Pemerintah Disusupi Judi Online, Ini Saran Kasperksy

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

7 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

9 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

15 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya